A | B | C | D | E | F | G | H | I | J | K | L | M | N | O | P | R | S | T | U | V | W | Y | Z

SINDUDARSONO SUDJOJONO




Nama :
SINDUDARSONO SUDJOJONO

Lahir :
Kisaran, Sumatera Utara, 14 Desember 1913

Agama :
Protestan

Pendidikan :
- SD, Jakarta
- SMP, Bandung
- SMA Taman Siswa, Yogyakarta
- Kursus Montir
- Belajar melukis pada Pirngadie dan Chioji Yazaki


Karir :
- Guru Taman Siswa di Rogojampi, Jawa Timur (1930-1931)
- Mendirikan Persatuan Ahli Gambar Indonesia, Jakarta (1937)
- Mendirikan Seniman Muda Indonesia, Madiun (1946)
- Pameran bersama pelukis Eropa di Jakarta (1937)
- Pelukis Profesional (1958-1986)


Alamat Rumah :
Jalan Raya Pasar Minggu Km 18, Jakarta Selatan Telp: 797377

Alamat Kantor :
Sanggar Pandanwangi, Idem

 

SINDUDARSONO SUDJOJONO


Menjelang akhir 1985, seni rupa Indonesia mencatat sebuah kejadian istimewa. Tiga pelukis beken, yang sebelumnya berseteru bagaikan air dan api, memamerkan karya mereka bersama di Pasar Seni Ancol, Jakarta. Menteri P&K Fuad Hassan, yang menghadiri pembukaan pameran ini, sampai berkata, "Tiga raksasa seni lukis hadir bersama merupakan peristiwa sejarah yang penting."

Ketiga raksasa itu ialah Affandi, 78, Basoeki Abdullah, 70, dan Sindudarsono Sudjojono, 72. Sudjojono, yang biasa dipanggil "Djon", dan Basoeki dikenal sebagai musuh bebuyutan, sejak 1935. Di setiap pertemuan, ceramah, dan media massa, Djon selalu mengecam Basoeki sebagai "Tidak nasionalistis, karena melukis perempuan cantik dan pemandangan alam." Yang berhasil mempertemukan mereka, pada pameran bersama itu, ialah Pengusaha Ciputra.

Djon -- anak tunggal seorang juru rawat yang tadinya mempersiapkan diri menjadi guru, bahkan sempat mengajar di Taman Siswa -- akhirnya menjadi sebuah batu penjuru bagi seni rupa Indonesia. Belajar melukis pada Mas Pirngadi dan Chioji Yazaki, setelah sempat mengikuti kursus montir, ia pendiri Persagi (Persatuan Ahli-ahli Gambar Indonesia), 1937. Serikat ini sering dianggap sebagai awal seni rupa modern Indonesia.

Lukisan-lukisannya dari zaman revolusi, misalnya Pengungsi, Seko, seperti lekat di dalam panorama sejarah bangsa. Kemudian, Djon masuk Lekra, lalu masuk PKI, dan terpilih mewakili partai itu di parlemen. Pada 1957 ia membelot, karena "Buat saya eksistensi Tuhan itu positif, sedangkan PKI belum bisa memberikan jawaban positif atas hal ini." Ada juga soal lain: tahun itu pula Djon menceraikan istrinya pertama, Mia Bustam, dan menikah dengan penyanyi seriosa Rose Pandanwangi.

Hidup sepenuhnya dari lukisan, sejak 1958, Djon juga tidak segan menerima pesanan. Di samping merupakan cara halal mendapat uang, "Itu merupakan kesempatan latihan membuat bentuk, warna, dan komposisi," katanya. Karya pesanan yang dibanggakannya ialah adegan pertempuran Sultan Agung melawan Jan Pieterszoon Coen, 1973. Lukisan pesanan Gubernur DKI ini berukuran 300310 meter, dan dipajang di Museum DKI Fatahillah.

Giat berolah raga di masa mudanya, Djon tergabung dalam kesebelasan Indonesia Muda, bersama Maladi (bekas menteri penerangan dan olah raga) yang bermain sebagai kiper, dan Pelukis Rusli kanan luar. Djon sendiri kiri luar. Tetapi, memasuki tahun 1986, kesehatan ayah 14 anak ini mulai surut. Ia bahkan sempat diopname di rumah sakit, antara lain karena urusan jantung. Tidak kurang dari Sri Sultan Hamengkubuwono IX datang menjenguk Djon di pembaringan. Pada 1970, pelukis yang juga sering menulis ini pernah memperoleh medali emas dari pemerintah RI.

Copyright PDAT 2004

comments powered by Disqus

 


SETIJADI | S. BAGIO | S. SARTONO | SABAM PANDAPOTAN SIAGIAN | SABAM SIRAIT | SABDONO SUROHADIKUSUMO | SADJIRUN | SADOSO SUMOSARDJUNO | SAHIRUL ALIM | SAIFUL SULUN | SAL MURGIYANTO | SALAMUN ALFIAN TJAKRADIWIRJA | SALEH AFIFF | SAMADIKUN HARTONO | SAYIDIMAN SURYOHADIPROJO | SETIJATI SASTRAPRADJA | SETO MULYADI (KAK SETO) | SIDARTA ILYAS | SIGIT HARJOJUDANTO | SUDJATMIKO | SINDUDARSONO SUDJOJONO | SELO SOEMARDJAN | SINGGIH DIRGAGUNARSA | SJAHRIAL DJALIL | SINTONG PANJAITAN | SJAMSUL NURSALIM | SJARNOEBI SAID | SISWONO JUDO HUSODO | SLAMET RAHARDJO | SITORESMI PRABUNINGRAT | SLAMET SAROJO | SOEDIGDO Pringgoprawiro | SOEDJATMOKO | SOEBRONTO Laras | SOEDJONO HOEMARDANI | SOEGARDA POERBAKAWATJA | SOEGENG Sarjadi | SOEDARPO SASTROSATOMO | SOEMITRO | SOEHARTO | SOENARIO | SOEKARDI | SOERJANTO POESPOWARDOJO | SOERJONO SOEKANTO | SOERJOSOEMARNO | SOEROSO HADISUWARNO PRAWIROHARDJO | SOFJAN ALISJAHBANA | SOFJAN WANANDI | SORIE ENDA NASUTION | SUBUR BUDHISANTOSO | SUBUR RAHARDJA | SRI SULTAN HAMENGKUBUWONO IX | SRIKANDI HAKIM TALIB | SUDHARMONO | SUBAGIO Sastrowardojo | SUDIRO | Said Aqiel Siradj | Saifullah Yusuf | Salim Said | Sangkot Marzuki | Sapardi Djoko Damono | Seno Gumira Ajidarma | Setiawan Djody | Seto Mulyadi | Shanti L. Poesposoetjipto | Siti Hartati Murdaya | Soedradjad Djiwandono | Sri Adiningsih | Sri Sultan Hamengkubuwono X | Sujiwo Tejo | Sukyatno Nugroho | Sumita Tobing | Sundari Soekotjo | Surya Paloh | Suryopratomo | Susilo Bambang Yudhoyono | Sukanto Tanoto


Arsip Apa dan Siapa Tempo ini dipersembahkan oleh Ahmad Abdul Haq