A | B | C | D | E | F | G | H | I | J | K | L | M | N | O | P | R | S | T | U | V | W | Y | Z

TAHIR DJIDE




Nama :
TAHIR DJIDE

Lahir :
Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan, 14 April 1939

Agama :
Islam

Pendidikan :
-SD, Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan (1951)
-SLP, Pangkajene, Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan (1956)
-SLA, Parepare, Sulawesi Selatan (1959)
-Jurusan Fisiologi Sekolah Tinggi Olah Raga, Bandung (1963)


Karir :
-Asisten Akademi Pendidikan Jasmani (APD) Bandung (1960- 1963)
-Dosen Sekolah Tinggi Olah Raga (STO) Bandung (1962-sekarang)
-Pelatih TC Bulu Tangkis Nasional (1972-sekarang)
-Pengasuh Klub Bulu Tangkis BM 77, Bandung
-Dosen FKIK IKIP Bandung (1976-sekarang)
-Ketua Bidang Pembinaan PBSI (1985-1988).


Alamat Rumah :
Jalan Bekamin 25, Bandung

Alamat Kantor :
PBSI, Senayan, Jakarta Telp: 581895 FKIK IKIP Bandung, Jalan A. Yani Km 6, Padasuka, Bandung Telp: 71709

 

TAHIR DJIDE


"Saya belum pernah jadi juara bulu tangkis, dalam pertandingan di lingkungan RT sekalipun," ujar Tahir Djide, pelatih fisik nasional bulu tangkis Indonesia. "Tetapi jadi pelatih, 'kan tidak selamanya harus pernah juara." Lebih dari satu dasawarsa, Tahir turut berperan dalam mempertahankan "supremasi" Indonesia di dunia bulu tangkis.

Suksesnya yang mencolok ialah ketika menangani regu Piala Uber 1975, saat pertama kalinya regu bulu tangkis putri Indonesia tampil sebagai juara. Pada 1979, Tahir meraih keberhasilan lain: mengantarkan regu Piala Thomas ke ambang kemenangan.

Menjelang perebutan Piala Thomas, 1984, Tahir sempat merasa "dipertentangkan" dengan Tan Yoe Hok, pelatih regu putra Indonesia. Ini gara-gara Icuk Sugiarto, anggota regu Piala Thomas Indonesia, yang minta kembali ditangani oleh Djide, karena merasa lebih sesuai. "Tidak ada pelatih terbaik, atau tepatnya terkomplet," kata Tahir waktu itu. "Masing-masing mempunyai kekurangan dan kelebihan." Di antara keduanya memang ada perbedaan pendapat tentang porsi latihan fisik dan teknik.

Si sulung dari delapan bersaudara ini lulusan Fakultas Pendidikan Jasmani, Bandung. Ia menggemari olah raga hoki, dan sempat menjadi ujung tombak regu IKIP Bandung, tempatnya menjadi dosen di belakang hari. "Minimal satu gol saya cetak dalam setiap kali bertanding," tutur Tahir, yang lahir di tengah keluarga pedagang.Keterlibatan bekas pelatih regu hoki Jawa Barat ini dalam pembinaan bulu tangkis karena diajak Almarhum Irsan, bekas pelatih fisik kenamaan 1960-an. Mula-mula membantu Irsan di tingkat Jawa Barat, kemudian turut mempersiapkan Rudy Hartono dan kawan-kawan menghadapi All England dan Asian Games 1970 di Jakarta. Ketika pelatnas Piala Uber 1972 dilangsungkan di Bandung, ia diminta menggantikan Irsan, yang meninggal dua tahun sebelumnya. Sejak itu Tahir memantapkan diri sebagai pelatih fisik nasional.

Berbicara tentang peluang Indonesia mempertahankan Piala Thomas, 1986, Tahir berkata kepada Kompas, 6 Januari 1985, "Masalah serius adalah mencari pengganti pemain senior, pengganti Liem Swie King dan kawan-kawan." Ia lalu mengusulkan agar diadakan penanganan pemain secara terpisah, yang dibagi dalam tiga tingkatan. Yaitu tingkatan Liem Swie King - Icuk Sugiarto dan kawan-kawan, Eddy Kurniawan dan kawan-kawan, dan Hermawan SusantowGoei Ren Fang dan kawan-kawan. Untuk mempertahankan Piala Thomas 1986, Tahir kembali diajak turut dalam tim pembina.

Menjadi pelatih fisik di pelatnas di Jakarta dan menetap di Bandung membuatnya cukup repot mondar-mandir antara dua kota itu. Di Bandung, di samping mengajar ia juga mengasuh klub BM 77, yang khusus membina pemain usia yunior usia 14w16 tahun. Menikah dengan Dra. Wissel Liliek Sundari, guru olah raga di sebuah SMA di Bandung, ia dianugerahi dua anak.

Copyright PDAT 2004

comments powered by Disqus

 


TRY SUTRISNO | TINO SIDIN | TADJUL ARIFIN | TAHI BONAR SIMATUPANG | TAHIR DJIDE | TANRI ABENG | TAPI OMAS IHROMI | TAUFIK ABDULLAH | TAUFIQ ISMAIL | TAUFIQ RUSJDI TJOKROAMINOTO | TEGUH | TEGUH KARYA | TEUKU JACOB | TEUKU MOHAMMAD RADHIE | THE NING KING | THEE KIAN WIE | Tamrin Amal Tomagola | Tantowi Yahya | Taufiq Ismail | Teten Masduki | Teuku Jacob | Theo F. Toemion | Todung Mulya Lubis | Toeti Heraty Noerhadi Roosseno | Tomy Winata | Tracy Trinita | Trimedya Panjaitan


Arsip Apa dan Siapa Tempo ini dipersembahkan oleh Ahmad Abdul Haq