A | B | C | D | E | F | G | H | I | J | K | L | M | N | O | P | R | S | T | U | V | W | Y | Z

THEE KIAN WIE




Nama :
THEE KIAN WIE

Lahir :
Jakarta, 20 April 1935

Agama :
Budha

Pendidikan :
-SD Kristen, Jakarta (1947)
-SMA, Jakarta (1952) ; Fakultas Ekonomi UI (1959)
-Universitas Wisconsin, AS (Ph.D., 1969)


Karir :
-Staf Majelis Ilmu Pengetahuan Indonesia (1959-1962)
-Staf Peneliti kemudian Ahli Peneliti Utama Leknas LIPI (1962 -- sekarang)
-Anggota senat dan dosen Akademi Pimpinan Perusahaan Indonesia (1970 -- sekarang)
-Asisten Direktur Leknas LIPI (1974-1978)
-Pemimpin Proyek Penelitian Perspektif Perekonomian Indonesia (1975-1978)
-Dosen Luar Biasa Universitas Sriwijaya, Palembang (1976 -- sekarang)
-Visiting Fellow Research School of Pacific Studies Australia National University, Canberra (1982-1983)


Kegiatan Lain :
Associate Editor majalah Manajemen IPPM (1984 -- sekarang)


Karya :
Karya tulis penting:
-The Regional Economic Survey of South Sumatera, Leknas LIPI, 1971
-Sekitar Kerja Sama Ekonomi dan Ilmiah, Leknas LIPI, 1974
-Pemerataan, Kemiskinan, Ketimpangan, Sinar Harapan, 1981
-Pembangunan Ekonomi dan Pemerataan, LP3ES, 1981


Alamat Rumah :
Jalan Cempaka Putih Indah 91, Jakarta Pusat

Alamat Kantor :
Widya Graha LIPI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan Telp: 511542, 511546 pes. 360

 

THEE KIAN WIE


Ayahnya, The Tjoen Giap, seorang guru. Bekas Direktur SMEA Jalan Batu, Jakarta, itu kerap membawa pulang buku sejarah. Itulah yang kemudian dilahap Thee Kian Wie, si sulung bersaudara dua orang, begitu ia bisa membaca. Sejak itu Kian Wie berangan-angan mengunjungi tempat-tempat bersejarah.

Ketika Jepang masuk, bersama ibu dan dua adiknya Kian Wie mengungsi ke Cibadak, Jawa Barat. Tetapi, tidak lama. Begitu merasa agak aman, mereka kembali ke Jakarta, dan menemukan sang ayah menganggur. Soalnya, Tjoen Giap menolak mengajar di sekolah Jepang. Terpaksa ibunya berjualan.

Di SMA, Kian Wie membenci pelajaran kimia organik. Ia lebih menyukai fisika, biologi, matematika, dan secara istimewa: sejarah. Sayangnya, ketika Wie lulus SMA, 1952, di Fakultas Sastra UI belum ada jurusan sejarah. Ia lalu masuk Fakultas Ekonomi.

Ternyata, justru di bidang ekonomi kariernya sukses. Sambil menjadi dosen, Thee Kian Wie peneliti utama pada Lembaga Ekonomi & Kemasyarakatan Nasional (Leknas) LIPI. Pada 1969, ia mengambil spesialisasi sejarah perekonomian untuk gelar doktor (Ph.D.) pada Universitas Wisconsin, AS. Disertasinya, The Plantation and Export Growth: An Economic History of East Sumatra, 1863-1942.

"Saya senang dekat dengan suasana ilmu," komentar Thee Kian Wie tentang lingkungan pekerjaannya sebagai pengajar dan peneliti. Tetapi ia mengaku masih acap "demam panggung" jika sedang mengajar atau berceramah. Untuk menangkalnya ia selalu mempersiapkan diri sebaik-baiknya, biasanya seminggu sebelum tampil.

Ketika studi di AS, ia tinggal bersama Toshiyuki Otsuki, mahasiswa Jepang yang kini profesor. Karena Wie gemar musik klasik (Beethoven, Bach, Brahms), suatu hari ia membeli tape recorder stereo. Otsuki langsung mengkritik, "Belilah buku, lebih berguna bagimu dan bangsamu." Belakangan, Wie sependapat dengan Otsuki bahwa mahasiswa Indonesia konsumtif dan kurang membaca. "Mereka hanya belajar dari kuliah," katanya. Minat mereka menjadi peneliti juga kurang. Padahal, "Kita sangat memerlukan tenaga peneliti," ujarnya lagi.

Berbicara tentang pemberantasan korupsi di Indonesia, Thee Kian Wie menganggapnya masih kurang memadai. "Padahal, korupsi menggerogoti negara dan disiplin nasional," ujarnya. Ia mengajukan cara pemecahan: penyederhanaan peraturan, serta kontrol DPR dan pers.

Di zaman Jepang, Kian Wie senang melihat sumo di tangsi Jepang di Petojo, Jakarta. Sampai sekarang ia suka menonton gulat ala Jepang itu. Ia sendiri mempraktekkan jogging dan berenang, serta bersenam dua kali sehari. Menikah dengan Martina Tandean, staf PT Helios Arya Putra, 1979, ia dikaruniai seorang anak lelaki.

Copyright PDAT 2004

comments powered by Disqus

 


TRY SUTRISNO | TINO SIDIN | TADJUL ARIFIN | TAHI BONAR SIMATUPANG | TAHIR DJIDE | TANRI ABENG | TAPI OMAS IHROMI | TAUFIK ABDULLAH | TAUFIQ ISMAIL | TAUFIQ RUSJDI TJOKROAMINOTO | TEGUH | TEGUH KARYA | TEUKU JACOB | TEUKU MOHAMMAD RADHIE | THE NING KING | THEE KIAN WIE | Tamrin Amal Tomagola | Tantowi Yahya | Taufiq Ismail | Teten Masduki | Teuku Jacob | Theo F. Toemion | Todung Mulya Lubis | Toeti Heraty Noerhadi Roosseno | Tomy Winata | Tracy Trinita | Trimedya Panjaitan


Arsip Apa dan Siapa Tempo ini dipersembahkan oleh Ahmad Abdul Haq