Nama : BENJAMIN SOENARKO
Lahir : Salatiga, Jawa Tengah, 19 Juli 1944
Agama : Protestan
Pendidikan : -SD, Salatiga (1957)
-SMP, Salatiga (1960)
-SMA, Salatiga (1963)
-Fakultas Teknik Industri ITB, Bandung (1972)
-Universitas Kentucky, AS (MSc, 1980 dan Doktor, 1983)
Karir : Dosen Fakultas Teknik Industri ITB (sejak 1972)
Kegiatan Lain : -Anggota Ikatan Ahli Fisika Bangunan Indonesia (sejak 1976)
-Anggota Acoustical Society of America (sejak 1979)
-Anggota American Society of Mechanical Engineers (sejak 1980)
-Anggota Sigma XI (sejak 1981)
-Anggota American Institute of Aeronautics and Astronautics
Alamat Rumah : Jalan Veteran 44, Bandung 40112
Alamat Kantor : Fakultas Teknologi Industri, Jalan Ganesha 10, Bandung Telp: 84090
|
|
BENJAMIN SOENARKO
Kegemaran dan aktivitas masa kecilnya seperti menopang kariernya sekarang. Bacaan dan tontonannya adalah buku dan film fiksi-sains sejenis Flash Gordon. "Kini, saya juga menyukai film seri tv Galactica," ujar Benjamin Soenarko.
Anak sulung di antara enam bersaudara ini selalu menduduki peringkat pertama dari SD sampai SMP. Hanya pada ujian akhir SMA ia menempati peringkat kedua. Penggemar pelajaran matematika dan fisika, sejak di SD, Ben, atau Benny, ingin menjadi dokter atau insinyur. Tetapi, begitu lulus SMA, ia memilih melanjutkan ke Fakultas Teknik Industri ITB. "Saya ngeri dan tak sampai hati menyayat-nyayat tubuh orang," katanya.
Meraih gelar insinyur, 1972, Benjamin Soenarko menjadi dosen pada jurusan yang sama. Pada 1980-1983, ia berturut-turut meraih tiga gelar. Yang pertama dan kedua adalah gelar doktor dan master (M.S.M.E.) mechanical engineering dan gelar doktor akustik pada Universitas Kentucky, AS. Mengajukan disertasi An Advance Boundary Element Formulation for Acoustic Radiation and Scattering in Three Dimensions, ia lulus dengan yudisium "sangat memuaskan".
Melakukan perhitungan numerik berdasarkan boundary integral equation (BIE -- konsep matematika tinggi), dalam disertasi ini ia berhasil melahirkan konsep baru untuk memecahkan persamaan Helmholtz, suatu formulasi yang melandasi teori radiasi suara. Namun, perhitungan yang disederhanakan dengan BIE itu masih terlalu rumit untuk diselesaikan secara manual. Karena itu, Benjamin melengkapinya dengan paket program komputer yang dinamainya HE3D (Helmholtz Equation for Three Dimensions), yang sudah di-copyright-kan di AS.
Bagi Benjamin, riset adalah kesenangan dan sekaligus tantangan. "Research is fun, but research is challenge," ujarnya. Puas kalau hasilnya sesuai dengan hipotesa, di samping menghadapi tantangan berupa pitfall (perangkap). Sehingga, "Peneliti harus pintar berkelit, atau mengatasi tikungan yang timbul sepanjang penelitian," katanya.
Bujangan pengagum Einstein ini pernah menjadi juara catur se- SLP di Salatiga. Sekarang, sambil melakukan renang, senam, dan tenis meja, Benny memanfaatkan waktu luangnya dengan membaca. "Saya suka musik klasik ringan, juga jazz dan pop," ujar anggota Lembaga Akustik AS (ASA) itu.
|