Nama : DELMA JUZAR
Lahir : Deli, Sumatera Utara, 27 Desember 1928
Agama : Islam
Pendidikan : -ELS, Medan (1942)
-SLP CHU Gakko, Medan (1945)
-SMAN I, Bukittinggi (1948)
-FH IPK UI (1955)
-Universitas Michigan, AS (1959)
-Universitas Columbia, AS (1969)
-American Management Association, New York, AS (1968)
Karir : -Penasihat Hukum Caltex Pacific Oil Co. NV (1956-1960)
-Kepala Biro Hukum Caltex Pacific Oil Co. (1960-1965)
-Pimpinan Penasihat Hukum dan Asisten Direksi PT Caltex Pacific Indonesia (1965-1971)
-Advokat & Pengacara Mr. Delma Juzar (1972-1984)- General Counsel -PT Caltex Pacific Indonesia (1978 -- sekarang)
Advokat & Pengacara Del Juzar & Wiriadinata (1985 -- sekarang)
Kegiatan Lain : -President International Petroleum Club (1969- 1971)
-Presiden ISCI International Sports Club of Indonesia (1984 -- sekarang)
-Ketua Dewan Kehormatan Peradin Jaya (1978-1980
Karya : -Pembinaan Profesi Hukum, Beberapa Pandangan dan Saran, Binacipta (1977)
-Joint Venture in Indonesia dan Private Investment and International -Transaction in Asia and South Pacific Countries (kedua yang terakhir diterbitkan oleh Matthew Bender & Comp. Inc. New York, AS)
Alamat Rumah : Jalan Kemang Raya 73, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Telp: 794917
Alamat Kantor : Del Juzar & Wiriadinata, Jalan Polombangkeng 15, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Telp: 730772, 733375
|
|
DELMA JUZAR
Ketika pada 1967 Indonesia membuka pintu bagi modal asing, Delma Juzar -- waktu itu Kepala Bagian Hukum Caltex di New York, AS -- menjadi semacam "tempat bertanya" bagi para pemilik modal Amerika. "Dari situ saya mulai berpikir, mengapa saya tidak membuka kantor konsultan hukum sendiri?" ujar bekas bintang film 1950-an itu.
Kembali ke Indonesia, yang pertama kali ditanganinya justru kasus politik. Peradin menunjuknya sebagai pembela tokoh G-30- S/PKI Tjugito -- yang dijatuhi hukuman penjara seumur hidup dari tuntutan hukuman mati. Namun, dalam waktu-waktu berikutnya, ia lebih banyak bertindak sebagai konsultan hukum berbagai perusahaan dalam dan luar negeri -- di samping menangani perkara perdata lainnya.
Mempekerjakan enam pengacara yang dipimpinnya sendiri, dari 40 klien utama Delma Juzar terdapat perusahaan seperti Caltex Pacific Indonesia, Chase Manhattan Bank, Mitsui & Co., Bechtel Inc., Krakatau Steel, Johnson & Johnson, PT Karana Line, dan INSA. Dalam melayani klien, ia mengibaratkan tugasnya seperti dokter yang merawat pasien. "Rawatlah sampai sembuh, jangan ditinggalkan di tengah jalan," ujarnya. Delma, nama pemberian ayahnya, sudah menunjukkan tempat lahirnya: Deli Man (anak Deli). Atau tepatnya di Kecamatan Deli Serdang, Sumatera Utara. Ayahnya, Juzar, adalah perantau Minang, terakhir menjadi kepala Kantor Keuangan di Pematangsiantar, Simalungun. Ia mengaku tidak memiliki cita-cita apa pun di masa kecil. Namun, ayahnya ingin Del menjadi dokter.Di zaman Jepang, ia sempat menerima pendidikan militer (Shodancho). Di masa revolusi, si sulung dari empat bersaudara itu ikut bertempur melawan Belanda di Medan Area. "Kepala divisinya waktu itu Pak Achmad Tahir (sekarang Menteri Parpostel)," katanya. Ia kemudian bertugas menjaga kilang minyak di Pangkalanbrandan. Pangkatnya waktu itu letnan dua.
Hasrat meneruskan sekolah mendorong Del berangkat ke Jakarta, 1949. Di SMA Kramat, ia acap main sandiwara. Suatu kali Sutradara Usmar Ismail menyaksikan permainannya, dan terkesan. Ia lalu ditawari main film. Mula-mula dalam film Darah dan Doa, 1952, lalu menyusul Enam Jam di Yogya, dan Kafedo. Merasa dunia film Indonesia belum mantap, setelah merampungkan kuliahnya di Fakultas Hukum UI, ia memulai kariernya di perusahaan minyak Caltex -- terakhir sebagai asisten dewan direksi.
Pekerja keras ini sering tiba di rumahnya baru sekitar pukul 9 atau 10 malam. Untuk memelihara kondisi tubuhnya, ayah empat anak itu main golf dua sampai tiga kali seminggu. Tiap hari ia menggenjot sepeda argo. Laki-laki yang sudah tidak merokok ini masih sempat menulis dua buku, Joint Venture in Indonesia, dan Private Investment and International Transaction in Asia and South Pacific Countries. Hak cipta kedua buku itu berada di tangan Matthew Bender & Company, Inc., New York, AS.
|