 Nama : JOHANNES Chrisos Tomus Simorangkir Lahir : Tarutung, Sumatera Utara, 17 Februari 1922 Agama : Protestan Pendidikan : - SD, Tarutung (1937) - HIK, Solo (1942) - FH UI, Jakarta (1953) - Program Nirgelar pada Universitas New York, AS (1961-1962) - Universitas Andalas Padang (Doktor, 1983) Karir : - Direktur SMA Budi Utomo, Jakarta (1953-1956) - Direktur SMA diperbantukan pada Inspeksi SMA PD & K (1959- 1966) - Anggota Konstituante di Bandung (1956-1959) - Rektor UKI, Jakarta (1962-1966) - Anggota DPR/MPR (1967-1971) - Kepala LPHN/BPHN Departemen Kehakiman (1966-1982) Kegiatan lain: Ketua Redaksi & Penanggung Jawab harian Sinar Harapan (1961-1969) - Ketua DPP Parkindo (1962-1973) - Kolumnis Sinar Harapan (sampai sekarang) Karya : - Antara Lain: Hukum dan Kebebasan Pers, Bina Cipta, 1980 - Hukum dan Konstitusi Indonesia, Gunung Agung 1983 - Penetapan UUD, Gunung Agung 1984 Alamat Rumah : Jalan Lenteng Agung 37, Jakarta Selatan Telp: 781875 |
JOHANNES Chrisos Tomus Simorangkir Setelah puluhan tahun -- menanti kesempatan berpromosi akhirnya diperolehnya juga. "UUD 45 merupakan karya agung yang harus dipertahankan dan diamankan," tulisnya dalam tesis berjudul Penetapan Undang-Undang Dasar Dilihat dari Segi Ilmu Hukum Tata Negara Indonesia. Mendapat predikat "sangat memuaskan", Simorangkir meraih gelar doktor bidang hukum dari Universitas Andalas, Padang, 1983. Memilih spesialisasi Hukum Tata Negara, sejak 1956 promosinya selalu tertunda. Tanpa alasan yang jelas, beberapa profesor tidak bersedia menjadi promotor. Ketika Ismail Suny menjadi guru besar FH UI, Simorangkir mencoba lagi. Masih juga ditolak. "Ia segan barangkali, saya 'kan bekas gurunya," kata Simorangkir. Pensiun sejak 1982, nama Simorangkir tidak terpisahkan dari Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN). Ia bekerja sejak badan tersebut masih bernama Lembaga Pembinaan Hukum Nasional (LPHN), 1958. Ia menjadi Kepala BPHN definitif sejak 1974. Rajin menulis, ia ditunjang oleh sifat konsisten dalam menuntut ilmu. Hampir di semua tempat bekerja, ia menulis buku mengenai bidang kerjanya tersebut. Buku pertamanya, Surat dan Lagu, (Balai Pustaka, 1950), ditulis ketika ia menjadi guru. Disusul Tata Hukum Indonesia, (Pembimbing, 1953), dan Hukum Dagang, (BPK, 1954). Sempat menjadi ketua redaksi dan penanggung jawab harian Sinar Harapan, ia menulis buku Hukum dan Kebebasan Pers, (Bina Cipta, 1980). Sewaktu menjadi anggota Konstituante, ia menghasilkan Konstitusi dan Konstituante, (Surungan, 1958). Tentang dan Sekitar DPR, Tentang dan Sekitar MPR, (Erlangga, 1972) adalah bukunya ketika ia menjadi anggota DPR-RI. Ia juga membukukan Hukum Adat Perkawinan Batak, (Yayasan Komunikasi, 1979). Sebagai pimpinan Partai Kristen Indonesia ia menulis Partai dan Ormas Kristen. "Saya menulis Hak Cipta, ketika menjadi ketua Perkumpulan Pengarang," ujarnya. Pandai bermain biola dan piano, Simorangkir memang penggemar musik. Ia juga senang menonton sepak bola. "Saya mendapat istri karena musik," kelakarnya. Istrinya memberi dua anak yang sudah menghadiahkan cucu baginya. Pendiri Universitas Kristen Indonesia ini kini menjadi konsultan Departemen Kesehatan dalam rangka perancangan undang- undang tentang pokok-pokok kesehatan. Setelah meraih gelar doktor, "Saya ingin mengajar kembali," katanya. |
Copyright PDAT 2004