 Nama : KRISTOFORUS Sindhunata Lahir : Jakarta, 20 Maret 1933 Agama : Islam Pendidikan : - HBS A - Fakultas Hukum Universitas Indonesia (1961) - Pendidikan Wajib Militer TNI-AL (1962) Karir : - Perwira Staf Jawatan Hukum TNI-AL (1961-1971) - Perwira Staf Sekum MPR (1963-1967) - Perwira Staf G-V KOTI - Pejabat Sekum Komando Pertahanan Maritim Nasional - Ketua LPKB (Lembaga Pembina Kesatuan Bangsa), 1963-1967 - Ketua Umum Bakom PKB (Badan Komunikasi Penghayatan Kesatuan Bangsa), 1977 -- sekarang - Presdir PT Indulexco (1975 -- sekarang) Kegiatan lain: Wakil Ketua PMKRI (1957-1959) - Pendiri Universitas Trisakti/Wakil Ketua Yayasan Trisakti (sekarang) - Sekretaris Ikatan Sarjana Katolik Indonesia - Wakil Ketua Perhimpunan Indonesia-Prancis. Alamat Rumah : Jalan Patal Senayan 23, Jakarta Pusat Telp: 541107 Alamat Kantor : Jalan Abdul Muis 42, Jakarta Pusat Telp: 351590 |
KRISTOFORUS Sindhunata "Proses pembauran keturunan Cina perlu dipercepat, agar tidak ada lagi hal-hal yang eksplosif dalam masyarakat," kata Sindhunata, Ketua Umum Badan Komunikasi Penghayatan Kesatuan Bangsa (Bakom-PKB). Di samping melalui pendidikan dan pergaulan sosial, "Pembauran yang paling tepat adalah lewat perkawinan. Selain karena saling mencintai, prosesnya wajar dan alami," katanya. Sarjana hukum lulusan UI ini lahir sebagai Ong Tjong Hay. Meski memperoleh pendidikan Barat, ia tetap mencintai Indonesia. "Saya bertekad untuk menunjukkan loyalitas saya sebagai warga negara," katanya. Melihat ABRI sebagai simbol nasionalisme yang paling kuat, ia kemudian masuk TNI-AL setelah lulus dari FHUI. Proses pembauran akan lebih lancar, "Bila setiap keturunan Cina diberi kesempatan mengalami dinas militer," katanya. Ketika mahasiswa, Sindhunata aktif dalam organisasi Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI). Ia bergaul dengan banyak tokoh berbagai organisasi pemuda. Dan soal integrasi bangsa lebih banyak menjadi perhatiannya. Gerakan pembauran kemudian menjadi politik resmi pemerintah sejak 1963. Didirikanlah Lembaga Pembinaan Kesatuan Bangsa (LPKB), dan Sindhunata terpilih sebagai ketua. "Gerakan pembauran lalu tersebar di seluruh Indonesia," katanya. Lembaga ini dibubarkan pada 1967. Tahun 1977 dibentuk Bakom PKB, dengan dia sebagai ketua umum, hingga sekarang. Setelah sepuluh tahun berdinas di TNI-AL, Sindhunata keluar. Ia kemudian aktif di PT Indulexo, perusahaan yang bergerak dalam jasa konsultan. Duduk sebagi Wakil Ketua Yayasan Trisakti yang mengelola Universitas Trisakti, Sindhunata mengharapkan agar penataran P4 secara terbaur segera dilaksanakan. Diimbaunya tokoh pengusaha "nonpri" mendobrak "eksklusivisme" dan struktur sosial ekonomi yang timpang. "Rakyat harus dapat merasakan, usahawan nonpri dalam menjalankan usahanya tidak hanya memperkaya diri sendiri," katanya. Pada 1983, wakil ketua Perhimpunan Indonesia -- Prancis ini dianugerahi medali kehormatan Prancis: Chevalier de l'Ordre National du Merite, oleh pemerintah Prancis. Ia dianggap berjasa dalam membina persahabatan kedua bangsa. Dubes Prancis di Indonesia menyebut Sindhunata, "Bertindak sebagai pemikir dan berpikir sebagai orang yang bertindak." Sindhunata mempunyai dua saudara laki-laki. Ayahnya -- seorang dokter -- meninggal ketika ia berumur empat tahun, sehingga tanggung jawab membesarkan mereka berada di pundak ibunya. Masih tetap energetik dalam usia lebih dari setengah abad, ayah tiga anak ini gemar berolah raga dan membaca. |
Copyright PDAT 2004