A | B | C | D | E | F | G | H | I | J | K | L | M | N | O | P | R | S | T | U | V | W | Y | Z

Kafi Kurnia




Nama :
Kafi Kurnia

Lahir :
29 Mei 1960

Agama :
Budha

Pendidikan :
- SD, SMP, SMA di Jakarta; Marketing, New South Wales Institute of Technology, Australia (1986)

Karir :
- Corporate Marketing Services Hero (1986-1990); Konsultan Marketing di Peka Consult Inc. (1990-sekarang); Managing Director Interbrand di Indonesia (1997-sekarang); Kolumnis, senior advisor di berbagai perusahaan

Keluarga :
Ayah : Jap Fat That Ibu : Soyutti Kurnia

Alamat Kantor :
Jalan Prapanca 18A, Jakarta 12160 Telepon 7211358

 

Kafi Kurnia


Kolumnis dan konsultan marketing ini suka baca buku di kamar mandi. €œSuasananya tenang,€ ujarnya dengan logat Betawi. Lelaki keturunan Cina yang melewatkan masa kecilnya Tangkiwood, sebuah kampung Betawi di Jakarta Barat ini membaca buku apa saja, termasuk novel karya John Irving. Salah satu novel Irving yang ia baca mempengaruhi rasa humornya. €œBuku ini menceritakan bahwa kita harus selalu melihat sisi humor dari sebuah tragedi,€ katanya.

Kegemarannya membaca ia warisi dari ayahnya, editor Harian Indonesia, yang selalu membawa koran sepulang kerja. Cita-cita masa kecilnya pun ingin seperti ayahnya. €œSaya itu dulu ingin masuk jurusan sastra karena babe saya sekolahnya sastra Tiongkok,€ katanya. Selain banyak membaca, waktu SMP Kafi suka menulis cerita pendek dan puisi, sehingga ia dipercayai memegang media sekolah. Salah satu puisinya, berjudul A.E.O., memenangi sebuahlomba cipta puisi. Dengan hadiah mesin ketik, ia makin gemar mengarang. Apalagi setelah ia memenangi juara II lomba ilmiah populer LIPI, saat SMA. Tak pandai matematika, keinginannya makin kuat untuk jadi sastrawan. Tapi, sang ayah bilang, €œAh, lu jangan ikutin gue, hidup gue susah.€

Menuruti nasihat sang ayah agar ia menjadi akuntan, Kafi terpaksa kuliah akuntansi-perbankan di New South Wales Institute of Technology, Australia. Padahal ia tak menyukai akuntansi. Akhirnya ia studi marketing di tempat yang sama.

Semasa kuliah itulah Kahfi ikut-ikutan jadi aktivis pencinta lingkungan Greenpeace. Dari interaksi dengan aktivis Greenpeace, ia berpikir bahwa perjuangan politik, juga lingkungan, harus punya solusi ekonomi. €œNah, saya mulai belajar dari situ. Saya berpikir kalau mau ke ekonomi, kekuatan yang terbesar ada di ide, ide itu di marketing,€ katanya. Itu alasan lain mengapa ia belajar ilmu pemasaran.

Pulang dari Australia, 1986, ia menyebar tiga lamaran pekerjaan dan ketiganya diterima. Kafi memilih Supermarket Hero, walaupun gajinya jauh lebih kecil daripada di sebuah rumah sakit. Bapaknya marah-marah. Tapi Kafi memberi alasan bahwa di sana karirnya bakal cepat menanjak. Di Hero pula ia bisa belajar dari bosnya, Muhammad Saleh Kurnia, tentang cara mencari uang yang sangat mudah. Dengan bekal itu pula, ia mendirikan Peka Consult Inc. Perusahaan konsultan pemasaran ini pun akhirnya ia serahkan kepada teman-temannya dan Kafi memilih bekerja di Sanggar Catur Utama, perusahaan retail Nike, Ellesse dan Levi's. Tapi karena tidak maju-maju, ia kembali mengurusi perusahaannya, Peka, sebagai konsultan pemasaran sambil bekerja di Interbrand, cabang sebuah perusahaan Singapura di Indonesia.

Awalnya, 1991, prospek konsultan pemasaran agak sulit: klien dalam negeri langka. €œMakanya tahun 1991, saya itu bersyukur mendapat klien orang luar negeri semua,€ ujarnya. Baru sekarang, setelah 10 tahun, Kafi mendapat klien dari Pertamina dan BCA. Di masa krisis ini pun, di saat fondasi perekonomian belum beres, menurut dia, sektor bisnis Indonesia membutuhkan banyak konsultan. €œKalau sudah sangat teratur, siapa yang mau menyewa konsultan?€ katanya lagi.

Selain sebagai konsultan, Kafi sejak 1988 juga dikenal sebagai kolumnis. Ia menulis tentang permasalahan pemasaran, karir, retail, komunikasi, perilaku bisnis, promosi, dan agribisnis. Pertama menulis kolom di Editor. Setelah majalah berita ini dibredel (1994), Kafi menulis di majalah Tiara. Tiara bangkrut, ia pindah menulis ke Jakarta-Jakarta. Kini ia memiliki kolom tetap €œIntrik€ di Gatra, yang mendampingi acara bernama sama di Radio Trijaya. Visi dalam tulisan-tulisannya, kata Kafi: €œIngin memotivasi orang dengan cerita-cerita yang inspiratif.€

Sukses secara ekonomi dan nama terkenal, tapi Kafi belum sukses dalam urusan jodoh. €œSaya belum menemukan yang benar-benar pas dengan saya,€ ujar pria yang hobi bermain catur dan fotografi, serta menonton film scif-fi (fiksi-ilmiah) dan thriller (tegang) itu.

Copyright PDAT 2004

comments powered by Disqus

 


KAMARDY ARIEF | KARDJONO WIRIOPRAWIRO | KARDONO | KARKONO Partokusumo alias Kamajaya | KARLINA UMAR WIRAHADIKUSUMAH | KARNO BARKAH | KARTINI MULYADI | KASINO HADIWIBOWO | KEMALA MOTIK | K.H. HAMAM JA'FAR | K.H. MOHAMAD ACHMAD SIDDIQ | K.H. MUKTI ALI | K.H. RADEN AS'AD SYAMSULARIFIN | K.H. SHOLEH ISKANDAR | K.H. TOHIR WIJAYA | KHAIDIR ANWAR | KI SOERATMAN | KIAI HAJI ALI MA'SHUM | KOENTJARANINGRAT | KOESNADI HARDJASOEMANTRI | KONTAN PRI BANGUN | KOSASIH PURWANEGARA | KRISHNAHADI S. PRIBADI | KRISTOFORUS Sindhunata | K.R.M. HARIO JONOSEWOJO HANDAJANINGRAT | K.R.T. HARDJONEGORO | KUNTO WIBISONO SISWOMIHARDJO | KUNTOADJI | KUNTOWIJOYO | KURNIA | KUSWATA KARTAWINATA | KWIK KIAN GIE | Kafi Kurnia | Kamiso Handoyo Nitimulyo | Karlina Leksono Supelli | Karni Ilyas | Kartika | Kemal Jufri | Koesparmono Irsan | Krisdayanti | Kurniawan Dwi Yulianto | Kusnanto Anggoro | Kusumo Priyono | Kwik Kian Gie


Arsip Apa dan Siapa Tempo ini dipersembahkan oleh Ahmad Abdul Haq