 Nama : KUSWATA KARTAWINATA Lahir : Garut, Jawa Barat, 3 Juni 1936 Agama : Islam Pendidikan : - SD di Garut (1949) - SLP di Bandung (1952) - SLA di Bandung (1955) - Akademi Biologi di Ciawi, Bogor (1959) Universitas Singapura (1964) - Universitas Hawaii, Honolulu, Hawaii, AS (1971, Doktor) Karir : - Asisten peneliti Herbarium Bogoriense (1959-1962) - Teaching Assistant University of Singapore (1964-1965) - Research Assistant Pineapple Research Institute, Honolulu (1965-1966) - Teaching Assistant University of Hawaii, Honolulu (1965-1968) - Instructor University of Hawaii, Honolulu (1968-1971) - Tropical Forest Biology Program Manager, Biotrop, Bogor (1971-1974) - Peneliti Herbarium Bogoriense (1974-1976) - Dosen Luar Biasa pada ITB sejak (1972) - UI (sejak 1973) - Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto (sejak 1973) - Universitas Mulawarman, Samarinda (sejak 1974) - UGM (sejak 1978) - Ahli Peneliti dan Kepala Herbarium Bogoriense Lembaga Biologi Nasional-LIPI (sekarang) - Panitia Program Man and the Biosphere (MAB) Indonesia (1974- sekarang) - Commission on Ecology of the International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (1979-sekarang) Alamat Rumah : Jalan Merak 24, Bogor, Jawa Barat Telp: 0251w21938 Alamat Kantor : Herbarium Bogoriense, Lembaga Biologi Nasional- LIPI Jalan Ir. H. Juanda 22-24, Bogor Telp: 22035 |
KUSWATA KARTAWINATA Di SMA, nilai pelajaran kimia dan ilmu pastinya rata-rata delapan. Karena itu, Kuswata Kartawinata pernah bercita-cita menjadi ahli teknik. Tetapi, anak ketiga dari tujuh bersaudara itu sadar akan kondisi ekonomi keluarganya yang sederhana -- ayahnya cuma pegawai kecil PJKA, ibunya petani. "Mencangkul dan mencari kayu bakar adalah pekerjaan rutin saya," tutur doktor ekologi tumbuhan itu mengenang. Setamat SMA, Kus muda meneruskan di Akademi Biologi, di Ciawi, Bogor, Jawa Barat, yang memberikan beasiswa. Lulus 1959, ia langsung bekerja sebagai asisten peneliti bidang taksonomi tumbuhan pada Herbarium Bogoriense, Lembaga Biologi Nasional (LBN) LIPI. Sekarang jalan terbuka lebar bagi Kus. Melalui Rencana Kolombo ia mendalami botani di Universitas Singapura, dan meraih B.Sc., 1964. Ia kemudian bekerja sebagai asisten dosen pada universitas yang sama. Selanjutnya, ia memperdalam ekologi tumbuhan di Universitas Honolulu, AS, dan meraih Ph.D. dengan disertasi Phytosociology and Ecology of the Patural Dry-grass Communities on Oahu, 1971. Sejak tiga tahun sebelumnya ia menjadi staf pengajar di universitas ini.Kembali ke Indonesia, ia kembali bertugas di Herbarium Bogoriense, sebagai peneliti ahli, hingga menjadi kepala, 1978. Herbarium Bogoriense menyimpan tumbuhan terlengkap di Asia Tenggara. Sedikitnya mencapai 1,5 juta lembar, dan terdiri dari berbagai jenis tetumbuhan, ada yang berasal dari tahun 1817. "Hingga sekarang relatif masih utuh," kata Kus. Dosen luar biasa berbagai perguruan tinggi (termasuk UI, ITB, dan UGM) itu beranggapan, penelitian di bidang taksonomi dan ekologi di Indonesia masih perlu ditingkatkan. Apalagi minat mahasiswa untuk mendalami bidang ini semakin besar. Sejak Oktober 1984, Kus bekerja sebagai spesialis program ekologi pada kantor ROSTSEA-Unesco di Jakarta. Tugasnya merencanakan, mengevaluasi, dan melaksanakan proyek ekologi dan lingkungan, khususnya tentang manusia dan biosfer, di kawasan ASEAN dan Pasifik. Ini membuat dia harus pulang-pergi JakartawBogor. "Pekerjaan ini bagian dari hidup saya, dan bukan beban. Kalau dianggap beban, makan pun malas," ujarnya. Kuswata gemar bermain tenis, membaca cerita detektif, dan menonton film spionase melalui video. Tokoh kekagumannya adalah M. Hatta dan K.H.E.Z. Muttaqien, bekas guru agamanya sewaktu masih sekolah di Bandung. Kuswata menikah dengan Jenny Ardantiningsih, bekas teman kuliahnya di Hawaii. Istrinya kini bekerja sebagai staf majalah Femina. |
Copyright PDAT 2004