Nama : RADJA MURSINAL NASUTION
Lahir : Kotaraja, Aceh, 6 Februari 1950
Agama : Islam
Pendidikan : - SD Negeri VI, Jakarta (1963)
- SMP Katolik Budi Murni, Medan (1966)
- SMA Negeri I, Medan (1969)
- Penataran pelatih renang tingkat nasional, Jakarta (1974)
- Penataran pelatih renang ASEAN, Singapura (1980)
Karir : - Karyawan Bagian Administrasi Santa Fe Pomeroy Oil Company (1969-1971)
- Wakil Pimpinan Rumah Sakit Amal Mulia, Medan (1972-1982)
- Pelatih renang KONI Provinsi Jambi, merangkap pimpinan harian kolam renang Tepian Ratu (1982-sekarang)
Alamat Rumah : Kompleks kolam renang, Jalan Slamet Riyadi, Jambi
|
|
RADJA MURSINAL NASUTION
Tiga rekor nasional renang pecah di tangan Elfira Rosa, 23 Desember 1984. Namun, Radja Munirsal Nasution, ayah dan pelatihnya, belum puas. Radja tampaknya juga menyiapkan si anak sulung untuk menumbangkan rekor 100 meter gaya kupu-kupu, yang sampai waktu itu sudah tiga tahun beku di tangan perenang Nunung Selowati.
Tetapi, ambisi Radja dan putrinya tersandung kebijaksanaan panitia kejuaraan nasional renang antarklub yang berlangsung di kolam renang Tirta Reja, Cibubur, Jakarta. Dinilai sebagai "taktik curang", Elfira dilarang ikut dalam nomor tersebut. Padahal, Elfira dengan sengaja melepas nomor 100 meter gaya dada.
Ayah dua perenang berbakat -- Elfira dan Maya Masita -- itu sebenarnya pelatih yang sabar. Pindah pangkalan dari Medan ke Jambi sejak 1982, dan menjadi pelatih klub Telanaipura, Radja tidak berambisi buru-buru mencetak juara. "Untuk mencapai prestasi bagus, seorang perenang memerlukan waktu empat tahun," kata lelaki kelahiran Banda Aceh itu.
Tentang Elfira, yang hingga Desember 1984 menjadi pemegang empat rekor nasional, Radja ingin agar anak itu meningkatkan kariernya sesuai dengan peningkatan umurnya. Perenang kelompok umur, katanya, sebaiknya dijadikan "sasaran antara", dan bukan tujuan. Inilah yang ditudingnya penyebab kegagalan perenang Indonesia dalam SEA Games 1983 di Singapura, karena adanya jurang pemisah yang jauh antara mutu perenang angkatan Naniek Juliati dengan angkatan sesudahnya.
Radja sendiri dahulunya perenang dan anggota regu polo air Sumatera Utara. Anak polisi ketiga dari tujuh bersaudara, itu pernah menjadi anggota klub Tirta Kencana, Jakarta. Pindah ke Medan, ia bergabung dengan klub Prim. Di sanalah Radja bertemu dengan Rosani Samsoe, anggota klub Dolphin, perkenalan yang membawa keduanya ke pelaminan. Sang istri kini membantunya menata administrasi kolam renang Tepian Ratu, Jambi.
Keberhasilan ayah lima anak itu memancing perhatian Gubernur Jambi, Masjchun Sofwan, yang kemudian menawarinya menjadi pengawas kolam renang Tepian Ratu milik Pemerintah Daerah Jambi. Celakanya, kolam renang itu dikenal "angker" di kalangan penduduk setempat, sehingga segelintir saja yang berani berenang di sana. "Pertama saya menghilangkan anggapan itu. Sekarang sudah seperti pasar malam saja," ujar Radja, yang pernah ditatar Bill Switenham, pelatih renang asal Australia.
|