
Nama : REYN ALTIN JOHANNES LUMENTA
Lahir : Magelang, Jawa Tengah, 26 Februari 1933
Agama : Protestan
Pendidikan : - SD, Magelang (1945)
- SMP, Magelang/Bandung (1949)
- SMA/STM, Bandung (1950-1951)
- Hogere Technische School Technicum, Rotterdam, Negeri Belanda (1956)
Karir : - Montir kendaraan pada Inspeksi Material Angkatan Darat, Bandung (1950)
- Constructeur/Tekenaar pada Alan Spoorwegen Fabriek, Rotterdam, Negeri Belanda (1955)
- Project Engineer pada Koeltechnisch Bureau Kobach, Rotterdam, Negeri Belanda (1956)
- Kepala Perawatan Harian Pesawat Terbang Garuda Indonesian Airways (GIA) (1957-1959)
- Kepala Biro Pengawasan Mutu GIA (1959-1969)
- Kepala Produksi GIA (1969-1971)
- Manajer Teknik GIA (1971-1975)
- Sekretaris Perusahaan GIA, merangkap Manajer Logistik GIA (1975-1979)
- Dirut Merpati Nusantara Airways (MNA) (1979-1983)
- Direktur PT GIA (1980-1984)
- Dirut PT GIA (1984 -- sekarang)
Alamat Kantor : PT Garuda Indonesian Airways Jalan Ir. Juanda 15, Jakarta Pusat Telp: 358965
|
|
REYN ALTIN JOHANNES LUMENTA
Ketika ia dilantik sebagai orang pertama Garuda, November 1984, perusahaan penerbangan milik negara itu sedang dalam keadaan merugi. Utang 1983 mencapai US$ 914 juta, US$ 125 juta di antaranya sudah jatuh tempo. Jika ditambah bunga, jumlah yang harus dibayar menjadi sekitar US$ 200 juta. Tetapi, tidak lama kemudian, ia menyatakan Garuda tidak mengalami kesulitan dalam mencicil utang-utangnya, yang berjalan sesuai jadwal yang sudah ditetapkan.
Begitu menjadi orang pertama Garuda, Lumenta pertama-tama mencoba memperhatikan kesejahteraan karyawan. Ia menaikkan gaji pokok dari 3% menjadi 35%. "Dengan demikian, penerimaan pada saat pensiun bisa lebih besar," ujarnya.
Lima program dicanangkan Lumenta untuk membenahi Garuda: inovasi, membangun manusia Garuda, memantapkan pola kebijaksanaan transportasi nasional dan turisme, serta mempertinggi operasi perusahaan. Karena itu, sambil memperbarui logo dan meningkatkan frekuensi penerbangan, dilakukan pula penyewaan lima pesawat Garuda berbadan lebar (2 DC-10, 2 Airbus A-300, dan 1 Boeing B-747) dari 74 pesawat yang dimilikinya. Potongan harga tiket diberlakukan, sedangkan dengan Merpati -- anak perusahaannya sendiri -- diadakan tiket terusan yang bisa saling menunjang lancarnya pengangkutan penumpang.Lumenta memang orang lama Garuda. Setelah menamatkan STM di Bandung, ia pergi ke Negeri Belanda, 1953. Di Rotterdam ia masuk Sekolah Tinggi Teknik, sambil bekerja pada perusahaan lokomotif Alan dan biro teknik Kobach. Menyelesaikan studi pada 1956, ia langsung pulang, dan bekerja pada bagian teknik Garuda, yang kebetulan sedang bersiap mengambil alih tenaga perusahaan penerbangan Belanda, KLM.
Pada 1979, Lumenta menjadi Direktur Utama Merpati dengan "mewarisi" utang Rp 8,2 milyar. Tiga tahun berikutnya, utang itu dapat dilunasi. Pulang seusai dilantik sebagai Dirut Garuda, Pak Lum -- panggilan akrabnya -- tercengang menyaksikan dua mobil diparkir di halaman rumahnya yang sederhana di Tebet. Kedua mobil kiriman kantor itu langsung dipulangkannya. Ia lebih suka mengendarai mobil VW bertuliskan Air Crew, yang tetap digunakannya setelah ia menjadi dirut.
Di 'kamar hobi' -- satu-satunya kamar di rumahnya yang ber-AC -- tersedia empat perangkat radio monitoring. Anggota Orari berkode panggil YB.027BY ini juga gemar ngebut. Di samping memakai BMW tua dan Yamaha 600 cc pemberian Pangab Benny Moerdani, ia suka memacu Kawasaki enam silinder. Lumenta mengaku mampu naik sepeda motor pulang pergi JakartawCirebon tanpa istirahat, kecuali singgah untuk makan dan membeli oleh- oleh.
Menikah dengan Erica Wondal, Lumenta dikaruniai enam anak.
|