A | B | C | D | E | F | G | H | I | J | K | L | M | N | O | P | R | S | T | U | V | W | Y | Z

BACHARUDDIN JUSUF HABIBIE




Nama :
BACHARUDDIN JUSUF HABIBIE

Lahir :
Parepare, Sulawesi Selatan, 25 Juni 1936

Agama :
Islam

Pendidikan :
- SD
- SMP
- SMA, Bandung (1954)
-Mendapat gelar "Diploma Ingenieur jurusan Konstruksi Pesawat Terbang Rheinisch-Westfaelische Technische, Aachen, Jerman Barat (1960)
- "Doktor Ingenieur dari Rheinisch-Westfaelische Technische Hochschule, Aachen, Jerman Barat (1965)


Karir :
- Asisten Riset Ilmu Pengetahuan Institut Konstruksi Ringan Rheinisch-Westfaelische Technische Hochschule, Aachen, Jerman Barat (1960-1965)
- Kepala Departemen Riset dan Pengembangan Analisa Struktur, Hamburg, Jerman Barat (1966-1969)
- Kepala Divisi Metode dan Teknologi Pesawat Komersial/Pesawat Militer di Messerschmitt Boelkow Blohm Gmbh, Hamburg, Jerman (1969-1973)
- Wakil Presiden/Direktur Teknologi MBB Hamburg (1974-1978)
- Penasihat Dirut Pertamina (1974-1978)
- Dirut PT Nurtanio, Bandung (1976 -- sekarang)
- Menteri Negara Riset dan Teknologi/Direktur Utama PAL, Surabaya (1978 -- sekarang)
- Ketua Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
- Ketua Dewan Pembina dan Pengelola Industri Strategis Hankam
- Ketua Otorita Pulau Batam


Kegiatan Lain :
- Ketua Institut Aeronautika dan Astronautika Indonesia
- Ketua Dewan Riset Nasional (1984 -- sekarang)
- Anggota Kehormatan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Jerman Barat (1983 -- sekarang)
- Anggota Masyarakat Aeronautika Kerajaan Inggris (1983 -- sekarang)
- Anggota Akademi Aeronautika Prancis (1985 -- sekarang)


Karya :
- Plastizitats-Reduktionsfaktor bei Stabilitutsproblemen, Hamburger, 1967
- Einfuhrun in die Finite Elementen Methode Ausgabe, Vortrage, 1968.


Alamat Rumah :
Jalan Patra Kuningan XIII No. 1 Jakarta Selatan Telp: 517544

Alamat Kantor :
Jalan Thamrin 8, Jakarta Pusat Telp: 324767

 

BACHARUDDIN JUSUF HABIBIE


Kesibukannya sehari-hari hampir tidak dapat dibayangkan. "Saya mungkin 'nganggur jika sedang tidur," selorohnya. Di samping sebagai menteri negara riset dan teknologi (menristek), ia merangkap lebih dari 16 jabatan strategis. Harian Sinar Harapan menyebut tokoh ini "Lambang abad ke-21". Ia ikut menangani industri aeronautika, perkapalan, persenjataan, pusat pengkajian ilmu dan teknologi, serta beberapa lagi bidang lainnya.

Majalah AS, Christian Science Monitor, menjuluki ia "Lambang progresivitas Islam", karena ketaatannya menjalankan ibadat. "Agama sangat penting bagi saya sebagai orang rasional," ujarnya. Bersama sang istri, dr. Hasri Ainun Besari, dan kedua anaknya, ia beribadat haji pada 1984.

Masih diangkat menjadi anggota Akademi Aeronautika Prancis, 1985, sebelumnya ia anggota lembaga yang sama di Jerman Barat dan Inggris. Pada tahun itu juga, ia dipilih sebagai ketua Perhimpunan Ahli Teknik Indonesia (PATI). "Orang sekarang mungkin melihat karier saya tinggi. Mereka lupa, saya mulai merangkak dari bawah," tuturnya.

Dalam usia 13 tahun, Rudy -- demikian ia biasa dipanggil -- ditinggal wafat ayahnya, A.A. Habibie, bekas Kepala Jawatan Pertanian Sulawesi Selatan. Ibunya, yang asal Yogyakarta, lantas membesarkannya. "Sedang hamil delapan bulan, Ibu bersumpah di sisi jenazah Ayah, bagaimanapun akan menyekolahkan anak-anaknya," kata anak keempat ini. Ia, atas anjuran ibunya, sendirian berangkat ke Bandung untuk masuk SMP. Ibunya menyusul kemudian setelah ia kelas dua SMA.Setahun di ITB, atas usaha ibunya, ia beroleh bea siswa P & K untuk belajar di Jerman Barat. Sementara itu, ibunya berdagang dan menyewakan pemondokan kepada para mahasiswa. "Ini membulatkan tekad saya untuk selalu lulus setiap tahun," katanya.

Gelar insinyur mesin dan konstruksi pesawat terbang diraihnya pada usia 21 tahun. Ia kemudian meneruskan sekolah lagi dengan biaya sendiri. Waktu lulus, ia orang pertama di luar Jerman, setelah Perang Dunia II, yang membuat skripsi mengenai aeronautika.

Di bidang mekanika, ia mendapat julukan "Mr. Crack", sebab bisa menghitung crack propagation on random sampai ke atom- atomnya. "Atas biaya sendiri," katanya, "saya meraih gelar doktor." Disertasinya berjudul Hypersonic Genetic Heatic Thermoelasticity in Hypersonic Spreed.

Bekerja sebagai asisten riset di Technische Hocheschule (TH) Aachen, ia menghasilkan desain kapal selam dalam (deep sea), gerbong kereta api, juga ruangan bersuhu dan bertekanan tinggi dari bagian reaktor atom untuk Atom Center Julich. Sebagai sarjana ahli, kemudian wakil presiden direktur Messerschmitt Bolkow-Blohm (MMB), ia mendesain beberapa jenis pesawat terbang, termasuk proyek-proyek satelit dan rudal.

Kembali ke Indonesia, ia menjadi penasihat dirut Pertamina, 1974. Empat tahun kemudian ia diangkat menjadi menristek. "Dalam kerangka pelaksanaan pembangunan," katanya, "yang penting adalah faktor manusia." Ia tidak hanya mengirimkan mahasiswa ke luar negeri, tetapi juga giat berupaya menciptakan jalur tersendiri dalam menempa manusia Indonesia yang mampu menguasai ilmu dan teknologi.

Kini, di dunia ilmu pengetahuan orang mengenal: Teori Habibie, Faktor Habibie, dan Fungsi Habibie. Lewat "proses nilai tambah", ia mempekerjakan para pemuda sambil belajar di sektor industri selama 10w20 tahun. "Mereka nanti akan mampu menguasai masalah industri secara mantap," ujarnya. Penggemar olah raga berenang ini juga suka menyanyi, terutama lagu Sepasang Mata Bola.

Copyright PDAT 2004

comments powered by Disqus

 


BINTORO TJOKROAMIDJOJO | BINTARI RUKMONO | BENYAMIN SUEB | BENNY MOELJONO | BENJAMIN SOENARKO | BENJAMIN ARMAN SURIADJAYA | BASUKI ABDULLAH (RADEN BASOEKI ABDULLAH) | BANA GOERBANA KARTASASMITA | BAMBANG ISMAWAN | BAMBANG HIDAYAT | BAMBANG HERMANTO ALIAS HERMAN CITROKUSUMO | BAKIR HASAN | BAHARUDDIN LOPA | BAGONG KUSSUDIARDJO | BACHARUDDIN JUSUF HABIBIE | BUSTANIL ARIFIN | BUDI SANTOSO | BUDI DARMA | BUDI BRASALI (LIE TOAN HONG) | BUBY CHEN | B.R.A. MOORYATI SOEDIBYO HADININGRAT | BOY MARDJONO REKSODIPUTRO | BONDAN WINARNO | BOEDIHARDJO Sastrohadiwirjo | BOEDI SIDI DARMA | BOB SADINO | BOB RUSLI EFENDI NASUTION | BOB HASAN | BISUK SIAHAAN | BISMAR SIREGAR | Bakdi Soemanto | Bambang Kesowo | Bambang W. Soeharto | Bambang Widjojanto | Benjamin Mangkoedilaga | Bernard Kent Sondakh | Bima Sakti | Bimantoro | Bing Rahardja | Biyan Wanaatmadja | Blasius Sudarsono | Bob Tutupoly | Boyke Dian Nugraha | Bre Redana | Budi P. Ramli | Budiman Sudjatmiko | Butet Kartaredjasa | Bambang Harymurti | Boediono


Arsip Apa dan Siapa Tempo ini dipersembahkan oleh Ahmad Abdul Haq