
Nama : BOEDI SIDI DARMA
Agama : Islam
Pendidikan : -SD, Jakarta (1967)
-SMP, Jakarta (1970)
-SMA PSKD, Jakarta (1973)
-Jurusan Arsitek ITB, Bandung (1979)
Karir : -Atlet nasional lontar martil
-lempar cakram
-lempar lembing, dengan prestasi: Meraih medali perak, (lempar -lembing) dan perunggu, (tolak peluru) di Kejurnas Atletik (1974)
Medali perak (lontar martil) di Kejurnas Atletik, 1979
Medali perunggu di SEA Games X, Jakarta (1979) (44,86 meter)
Medali emas di SEA Games XI, Manila (1981) (49,85 meter)
Medali emas di PON X, Jakarta (1981) (50 meter)
Medali perunggu (lempar cakram) di SEA Games XIII, Bangkok, (1985) (45,88 meter)
Medali emas di PON XI, 1985, (46,12 meter) Kegiatan Lain: Dosen ITB (1979-sekarang)
-Karyawan PT Aparc (1979-1981)
-Karyawan PT Mezan (1982-sekarang)
Alamat Rumah : Jalan Linggawastu No. 5, Bandung Telp: (022) 50959 Jalan Rasamulya 10, Jakarta Telp: 416871
Alamat Kantor : ITB Jalan Ganesha 10, Bandung
|
|
BOEDI SIDI DARMA
Baginya, olah raga merupakan bagian hidup, dan berlatih menjadi semacam "rekreasi". Anak kedua dari tiga bersaudara ini menggemari banyak cabang olah raga. Dalam usia lima tahun, ia dibawa pindah ayahnya, Drs. Bakarooddin, S.H., dari Den Haag, Negeri Belanda ke Jakarta. Ketika di SMP ia mulai belajar senam.
Di SMA, ia main bulu tangkis. Namun, bulu tangkis menyita jadwal belajarnya. Ia lalu masuk Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI). "Rekor sprint saya 11,6 detik, lho," katanya bangga.
Mengalami robek otot tatkala mengikuti dasalomba, ia beralih ke lempar cakram, lempar lembing, dan tolak peluru. Tahun itu di Kejuaraan Nasional (Kejurnas) PASI, 1974, ia meraih medali perak dan perunggu, untuk lempar lembing dan tolak peluru.
Pada tahun yang sama, ia mulai pula bermain judo. Empat tahun kemudian, ia memperkuat regu ITB yang keluar sebagai juara tiga di kejuaraan judo mahasiswa. Ia sendiri pemegang sabuk cokelat, tetapi lantas cedera, menderita lepas sendi pada tangannya.Boedi, nama panggilan akrabnya, bertemu dengan pemegang rekor nasional (rekornas) lontar martil, Komot, 1976. "Lama-lama saya tertarik cabang olah raga ini," tuturnya.
Pada 1979, selain lulus Jurusan Arsitektur ITB, ia runner up pelontar martil, sesudah Komot, di Kejurnas atletik. Di SEA Games X Jakarta, ia meraih medali perunggu, tetapi memecahkan rekornas atas nama Komot: 43,44 meter, menjadi 44,86 meter.
Berlatih di Jerman Barat, di sana ia berhasil memperbaiki rekornya menjadi 47,32 meter. Kembali ke Indonesia, ia mencapai puncak prestasi di PON X 1981, Jakarta, dengan lontar martil sejauh 50 meter.
Pada tahun itu pula, ia memecahkan rekor ASEAN dan SEA Games XI Manila. Lontaran Boedi 49,85 meter, kurang 0,15 meter dari rekor terbaiknya, dan ia meraih medali emas. "Kaki saya sampai gemetar ketika lagu Indonesia Raya dikumandangkan," ujarnya. Desember, 1985 lalu, Boedi menikah dengan gadis Sunda, Dr. Ir. Yetty K. Karyati.
|