
Nama : Biyan Wanaatmadja
Lahir : Surabaya, Jawa Timur, 20 Oktober (1954)
Agama : Protestan
Pendidikan : 1. SD Tegal Sari Surabaya
2. SMP Tegal Sari Surabaya
3. SMA Frateran Surabaya
4. Mueller & Sohn Privatmodeschule di Duesseldorf, Jerman (1977-1979)
5. London College of Fashion London, England (1983)
Karir : Desainer fashion (1980-sekarang)
Kegiatan Lain : Anggota Ikatan Perancang Mode Indonesia (1987-sekarang)
Penghargaan : 1. Desainer Terbaik Indonesia 1987-1988 dari Wartawan Fashion Indonesia
2. Desainer Terbaik Indonesia 1989 dari Wartawan Fashion Indonesia
Keluarga : Ayah : Surya Wanaatmadja
Ibu : Elizabeth Jonathan
Alamat Rumah : Jalan Kemang Raya 73 A, Jakarta Selatan
Alamat Kantor : Jalan Sawo 25, Cipete Utara, Jakarta
|
|
Biyan Wanaatmadja
Nama Biyan sebagai desainer fashion tidak hanya dikenal di Indonesia, tapi juga di Singapura, Malaysia, Hong Kong, dan Taiwan -- berkat pegelaran-pegelaran yang ia lakukan di tempat-tempat itu. Mengenyam pendidikan desainer di Mueller & Sohn Privat Mode Schule di Duesseldorf, Jerman, dan London College of Fashion di Inggris, Biyan Wanaatmadja telah berkiprah sebagai desainer selama 20 tahun. Di Jakarta, ia kini memiliki gerai di berbagai mal dan toserba di Jakarta.
Si bungsu dari empat bersaudara menjalani hidup bak air yang mengalir. Tak pernah punya cita-cita, selulus SMA di kota kelahirannya, Surabaya, anak seorang guru ini tak tahu hendak melanjutkan ke mana. Karena memiliki saudara yang tinggal di Jerman, muncul niatnya mel;anjutkan sekolah di sana. €œTadinya saya enggak punya gambaran mau ngapain,€ kenangnya. Merasa punya ketertarikan pada tata warna dan bakat menggambar, ia kuliah arsitektur di sebuah perguruan tinggi di Jerman.
Namun baru dua semester, pikirannya berubah. €œKalau saya belajar arsitektur, kayaknya waktunya panjang banget untuk menjalani proses sampai menjadi sesuatu,€ katanya. €œMungkin saya lebih suka membuat sesuatu yang berhubungan dengan suatu bentuk, yang bisa saya lihat saya wujudkan,€ tambah Biyan.
Akhirnya ia pindah jurusan dan ibunya pun setuju. Dua tahun Biyan belajar desain mode di Mueller & Sohn Privatmodeschule di Duesseldorf, Jerman. Kemudian ia pindah ke London, kuliah desain di London College at Fashion London, England, sambil nyambi sebagai desainer freelancer di sebuah pabrik garmen di Italia. Selesai 1983, Biyan langsung magang di rumah fashion Erico Covery di Florence, Italia.
Setelah sebelas tahun tinggal di Eropa, keluarganya menyuruh Biyan pulang ke Surabaya. Mereka memintanya berkarir di negeri sendiri. Tiga minggu pertama kepulangannya ia belum punya rencana apa-apa. Karena bosan tidak berbuat sesuatu, ia pun membikin koleksi desain. Setelah diekspos oleh media, aktivitasnya pun bergulir, membuatnya bolak-balik Surabaya-Jakarta. Lalu panitia sebuah pergelaran di Jakarta mengundangnya ikut serta bersama banyak desainer yang lain. €œLangsung saya mendapatkan tanggapan dari masyarakat,€ kisahnya.
Biyan mengagumi desainer asal Jepang seperti Yoji Yamamoto, Issey Miyake, dan Reykawakubo. €œMereka menciptakan sesuatu dengan indah, artistik dan kaya, tapi bisa tetap sederhana. Itu membutuhkan kedalaman,€ ujarnya.
Di luar jam kerja, ia biasa menghabiskan waktu di rumah. Hobinya traveling, sekalian untuk kepentingan kariernya. Komitmen secara terhadap profesi membuat Biyan masih melajang.
|