
Nama : Blasius Sudarsono
Lahir : Solo, Jawa Tengah, 2 Februari 1948
Pendidikan : - Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam UGM (sarjana muda, 1973);
- University of Hawaii, Amerika Serikat (Master of Library Studies, 1979)
Karir : - Asisten pada Laboratorium Fisika Dasar FIPA UGM (1970-1973);
- Staf pada Urusan Servis Teknis, PDIN-LIPI (1973-1976);
- Kepala Urusan Service Pembaca PDIN-LIPI (1976-1978);
- Menyelesaikan Studi MLS di Universitas Hawaii, Amerika Serikat (1978-1979);
- Kepala Urusan Servis Teknis PDIN-LIPI (1979-1980);
- Kepala Pusat Perpustakaan PDIN-LIPI (1980-1987);
- Kepala Bidang Sarana Teknis PDII-LIPI (1987-1990);
- Kepala PDII-LIPI (1990-2001);
- Dosen Luar Biasa Jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas Sastra UI (1980-sekarang);
- Dosen Luar Biasa Program S2 Perpustakaan Pascasarjana UI (1992-sekarang)
Penghargaan : - Satya Lencana Karya Satya 20 Tahun (1997);
- Satya Lencana Pembangunan (2000)
Keluarga : Ayah : Ignatius Margino Padmoharsono
Ibu : Margareta Maria Sujinem Padmoharsono
Istri : Maria Tatiek Hardiyati
Anak : 1. Bhernadeta Pravita
2. Wahyuningtyas
Alamat Rumah : Jalan Tengah 3 RT 001/RW 09, Jakarta 13540
Alamat Kantor : Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PDII-LIPI), Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan
|
|
Blasius Sudarsono
Lulus dari Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta (1973), Blasius Sudarsono justru €œterjerumus€ menjadi sebagai pustakawan. Profesi yang menyimpang. Padahal, pada umumnya para pustakawan berlatarbelakang pendidikan ilmu sosial €“ selain pendidikan ilmu perpustakaan sendiri, tentu.
Ia memulainya sebagai staf perpustakaan di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Jakarta. Sekitar lima tahun lamanya ia menyerap dasar-dasar ilmu perpustakaan dengan cara €œbelajar dengan mendengar€. Lalu pada 1978, Blasius mendapat beasiswa untuk melanjutkan studi ilmu perpustakaan di Universitas Hawaii, Amerika. Setelah menggondol master di bidang perpustakaan, 1980, ia kembali ke perpustakaan LIPI. Pengetahuan yang mendalam tentang dunia pustaka membawanya menjadi dosen luar biasa di Jurusan Ilmu Perpustakaan UI dan Program Pascasarjana Ilmu Perpustakaan UI.
Sampai usia remaja, Blasius tinggal di kota kelahirannya, Solo, Jawa Tengah. Tumbuh di lingkungan keluarga guru sekolah dasar, ia terobsesi menjadi seorang ilmuwan. Lelaki yang sejak kecil suka merenung dan berimajinasi ini juga gemar mengutak-atik barang-barang elektronika. Pelajaran ilmu pengetahuan alam untuk anak SMP sudah ia pelajari sewaktu kelas lima SD.
Tadinya Blasius sebenarnya ingin belajar elektro arus lemah. Tapi karena orangtuanya menginginkan ia menjadi arsitek, ia lalu mendaftar di jurusan elektro dan arsitektur di Institut Teknologi Bandung (ITB). Hanya diterima di jurusan elektro, ia tidak memanfaatkannya. Orangtuanya kemudian ingin memasukkannya ke sekolah elektronika milik Angkatan Laut. Tapi lantaran tak ingin menjadi tentara, Blasius menampiknya. Ia akhirnya kuliah di jurusan fisika murni UGM, sampai tingkat sarjana muda. "Karena terlalu lama menunggu dibukanya program sarjana penuh, saya memilih bekerja (di perpustakaan LIPI)," tuturmya.
Kini Blasius tengah menulis buku tentang perpustakaan. "Saya ingin menulis tentang falsafah kepustakawanan Indonesia," kata pustakawan yang gemar memelihara ikan ini.
|