
Nama : C. Soebakdi Soemanto
Lahir : Solo, Jawa Tengah, 29 Oktober 1941
Agama : Katolik
Pendidikan : - Sastra Inggris, Fakultas Sastra UGM (S1, 1978)
- Sastra Indonesia dan Jawa, Pascasarjana UGM (S2, 1985)
- Ilmu-ilmu Budaya (Teater), Pascasarjana UGM (S3, 2001)
Karir : - Dosen Jurusan Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya UGM (1978-sekarang)
- Staf pengajar pada Program Pengkajian Seni Pertunjukan dan Program Pengkajian Amerika, Pascasarjana UGM
- Staf peneliti pada Pusat Penelitian Kebudayaan UGM
- Ketua Umum Dewan Kesenian Provinsi DIY (1979-1989)
- Dosen tamu di Oberlin College, Ohio dan di Northern Illinois University Amerika Serikat (1986-1987)
Karya : Dari Kartu Natal sampai Doktor Plimin (Kumpulan Cerpen); Angan-Angan Budaya Jawa: Analisis Semiotika Pengakuan Pariyem (1996); The Magician: A Collection of Short Stories (2001); Jagat Teater (2001)
Keluarga : Ayah : R.M. Soemanto Djogonadpodo (alm.)
Ibu : R. Ngt. Monica Siti Sundari Soemanto
Istri : Y.A. Lana Indrayati
Anak : 1. F.A. Woody Satya Dharma
2. Ig. Krishna Dharma
3. M. Th. Krisdiana Putri
Alamat Rumah : Jalan Kepodang 2, Yogyakarta
Alamat Kantor : Fakultas Ilmu Budaya UGM, Jalan Nusantara, Bulaksumur, Yogyakarta
|
|
Bakdi Soemanto
Budayawan, cerpenis, dan penyair Bakdi Soemanto mengaku absurd. Saat sekolah menengah, Bakdi lemah dalam pelajaran menghitung. Tapi ia suka membaca, berkat keluarganya berlangganan koran Minggu Pagi dan ayahnya punya koleksi buku yang cukup banyak. Kelahiran Solo, Jawa Tengah, ini suka membaca mengenai seniman-seniman besar seperti Rendra. Selepas SMA di Solo, ia melanjutkan ke Jurusan Sastra Barat Fakultas Sastra (sekarang Fakultas Ilmu Budaya) Universitas Gadjah Mada.
Situasi menghangat karena konfrontasi Indonesia dengan Malaysia, 1960-an, membuat kuliahnya mandek. Ini karena dosen-dosen dari Inggris hengkang dari UGM. Ia pun menyesalkan pembakaran (perpustakaan) Jefferson Library, sehingga ia tidak bisa setiap sore menonton film seperti Shakespeare, Hamlet, dan lain-lain. €œSaya saksi mata perpustakaan itu dibakar,€ ujar pria bernama lengkap C. Soebakdi Soemanto ini. Setelah itu, ia bekerja di Jakarta selama tiga tahun.
Balik ke Yogyakarta, 1970, Bakdi menikah dengan Lana Indrayati. Ketika jurusan filsafat dibuka di UGM, ia mendaftar ke sana. Tapi Bakdi kemudian ia diminta oleh Dekan Fakultas Sastra untuk kembali ke Jurusan Sastra Inggris, lulus tahun 1978, hingga menjadi dosen di almamaternya sampai sekarang. Uniknya, untuk jenjang S2, Bakdi memilih sastra Jawa, dan untuk pendidikan S3 ia memilih teater. €œPokoknya absurd,€ kata Bakdi.
Selama tiga tahun, ia menggeluti lakon karya Samuel Beckett berjudul Waiting for Godot sebagai kajian disertasinya. Akhirnya Bakdi memperoleh gelar doktor dengan predikat cum laude, November 2001. Judul disertasinya: €œMakna Kehadiran Lakon Waiting for Godot karya Samuel Beckett di Amerika dan di Indonesia: Suatu Studi Banding€.
Baginya, teater bukan hal baru. Karena sejak duduk di bangku kuliah Bakdi sudah aktif berteater bersama Rendra, yang rumahnya berdekatan dengan rumahnya. Ketika Rendra membentuk Bengkel Teater, Bakdi turut aktif sebagai anggota dan dalam setiap workshop ia menyampaikan diskusi-diskusi tentang teater Barat.
Selain mengarang cerpen dan esai di sejumlah media massa, Bakdi juga menulis sejumlah buku. Bukunya The Magician, A Collection of Short Stories (2001) merupakan kumpulan cerpen berbahasa Inggris pertama dari penulis Indonesia.
Ia biasa memperoleh ide untuk cerpen-cerpennya dari kehidupan sehari-hari, apa yang dia alami, bahkan dari mimpi. €œSeperti saya bermimpi tentang ayam-ayam yang meminta semua bagian tubuhnya dikembalikan. Get back my wings, get back my head. Dari mimpi itu akhirnya saya mendapatkan ide untuk menulis,€ tutur Bakdi.
|