
Nama : BONDAN WINARNO
Lahir : Surabaya, 29 April 1956
Agama : Protestan
Pendidikan : -SD (1962), SMP (1965), SMA (1968), Semarang
-Fakultas Teknik Undip (tidak selesai, 1970)
-Kursus Marketing & Financial Management, Jakarta (1975)
Karir : -Juru kamera Puspen Hankam (1969-1970)
-Creative Director Marklin Advertising (1973-1974)
-Account Executive Intervista (1974)
-Advertising Manager PT Union Carbide (1975-1979)
-Manajer PT Sinar Kasih (1979-1983)
-Dirut PT Mitra Balita (1983-sekarang)
-Pengasuh rubrik Kiat TEMPO (1984-sekarang)
-Wakil Pemred majalah Swasembada (1985-sekarang)
Kegiatan Lain : -Sekjen International Advertising Association (1978-sekarang)
Alamat Rumah : Jalan Bunga Mayang 14, Jakarta Selatan Telp: 737749
Alamat Kantor : Jalan Surabaya 2, Jakarta Pusat Telp: 351190
|
|
BONDAN WINARNO
Dalam suatu latihan Pramuka untuk ketangkasan melintasi sungai, Bondan Winarno -- masih kelas V SD pada 1961 itu -- tidak bisa menolak ketika gilirannya tiba. Ia terpeleset dan jatuh ke dalam sungai. Ya hanyut. "Rasanya saya akan mati," tutur Bondan, sekian tahun kemudian, ketika ia sudah terkenal sebagai penulis sekaligus wartawan. "Tapi, begitu saya lihat batu besar di dekat saya, saya menyambar mengulurkan tangan, dan berpegangan dengan kencang. Saya selamat." Tetapi, sejak itu, Bondan jera bermain air. Ia beralih lebih cinta udara.
Ketika masih anggota Pramuka dulu, lelaki berkulit cokelat ini aktif dalam aeromodelling. "Kalau berada di atas, rasanya indah sekali," tuturnya, ketika Bondan sudah berkeluarga, sudah ikut terjun payung, dan menjadi anggota Jakarta Flying Club. Sebenarnya, ia juga bercita-cita menjadi penerbang, selain guru dan wartawan.Ibunya ingin Bondan menjadi dokter, atau insinyur. Di Fakultas Teknik Jurusan Arsitektur, Universitas Diponegoro, Semarang, ia tidak sampai selesai. Bondan keburu jadi juru kamera Puspen Hankam, di Jakarta -- sampai 1970. Setelah itu, ia berpindah-pindah kerja, tetapi tetap tidak lepas dari lingkup komunikasi massa. Sempat bertugas sebagai wartawan ke pelbagai negeri, antara lain ke Kenya, Afrika. Sebagian pengalamannya dari negeri itu ia tuangkan menjadi cerpen berjudul Gazelle, yang kemudian memenangkan hadiah pertama lomba penulisan cerpen majalah Femina, 1984.
Menulis sudah hampir merupakan "ibadat" baginya. "Sehari saja tidak menulis, rasanya ada yang mengganjal di hati," katanya. Ia pun bisa menulis di mana ia mau, di pesawat udara, di mobil, atau bahkan di toilet. "Begitu ada kemauan, saya menulis. Kapan saja dan di mana pun tempatnya. Jangan heran kalau di setiap sudut rumah saya ada mesin tulis," kata Bondan. Hasil tulisannya dimuat berbagai penerbitan, misalnya Kompas, Sinar Harapan, dan TEMPO. Pada majalah terakhir ini ia secara tetap mengisi rubrik Kiat -- kolom pendek soal-soal manajemen, dunia yang juga ia tekuni selama ini.
Bondan menikah dengan Yvonne, wanita keturunan Belanda. Ada tiga anak yang mereka besarkan.
|