
Nama : DIAH PRAMANA RACHMAWATI SOEKARNO
Lahir : Jakarta, 27 September 1950
Agama : Islam
Pendidikan : -SD & SMP Perguruan Cikini, Jakarta
-SMA Santa Ursula, Jakarta
-Fakultas Hukum UI (tidak selesai, 1969)
Karir : -Ketua Gerakan Pemuda Marhaen (GPM)
-Pengurus Yayasan Bung Karno
-Ketua Umum Yayasan Pendidikan Soekarno
Alamat Rumah : Jalan Tebet Utara 1 F/15, Jakarta Selatan Telp: 823631
Alamat Kantor : Kantor YPS Jalan Senopati 74, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
|
|
DIAH PRAMANA RACHMAWATI SOEKARNO
Selatan
Diah Pramana Rachmawati Soekarnoputri, anak ketiga dari lima bersaudara ini, giat melestarikan nama Bung Karno, presiden pertama RI. "Ayah tercinta, pujaan yang sangat saya kagumi," katanya. "Saya ingin meneruskan cita-citanya, turut menciptakan masyarakat adil makmur, walau mungkin saya tak dapat berbuat banyak."
Ketika almarhumah ibunya, Fatmawati, meninggalkan istana, sebagai protes atas pernikahan Bung Karno dengan Hartini, ia masih berusia tiga tahun, 1953. Sejak itu ia lebih dekat dengan ayahnya, diasuh ibu angkatnya, Bu Hadi, wanita asal Solo, Jawa Tengah. "Tanpa Ibu, saya cenderung banyak mengambil sifat Bapak," tuturnya.
Di SD, kemudian SMP, ia belajar menari Jawa, Sunda, dan Sumatera. Olah raganya anggar, renang, dan bulu tangkis. Semula ia bercita-cita menjadi dokter, tetapi ia lulus SMA jurusan sosial. Akhirnya ia kuliah di Fakultas Hukum UI, 1969.
Cermat mendengarkan berbagai pidato sang ayah, ia juga rajin membaca. Hubungan batinnya makin erat pada saat Bung Karno di "karantina". Tiap pulang sekolah, tiga atau empat kali seminggu, ia bergegas menjenguknya. "Terus terang, saat itulah saya lebih banyak 'ngobrol, diskusi, atau bercanda dengan Bapak," ceritanya.
Ia hampir tidak percaya dan tidak lagi bisa menangis, tatkala detik terakhir ayahnya melepas napas, 1970. "Saya telah kehilangan orangtua, tongkat, masa depan, dan teman paling erat dalam batin saya," katanya sendu. "Tetapi semua sudah lewat, biarlah berlalu, tidak perlu diratapi."
Tertawanya lepas, gigi, bibir, dan hidung mirip Bung Karno. Juga gaya pidatonya di mimbar, tanpa teks. Menurut suaminya, Dicky Suprapto -- mereka menikah pada 1978 -- "bicaranya spontan, tanpa tedeng aling-aling. Tiap persoalan diselesaikannya sampai tuntas."
Bertubuh subur, ia kini terlibat banyak kegiatan. Ibu tiga anak ini sering menulis. Ia juga mengurusi organisasi Gerakan Pemuda Marhaenis (GPM), Yayasan Bung Karno, dan Yayasan Pendidikan Soekarno (YPS), pendiri Universitas Bung Karno (UBK), 1981.
Namun UBK, dinilai Departemen P & K tidak memenuhi persyaratan, dibekukan pada 1984. "Padahal, gedung kuliah, kurikulum, dosen, dan tenaga administrasi sudah tersedia," katanya. Konon, yang jadi lantaran adalah nama Bung Karno.
|