
Nama : Dewi Lestari Simangunsong
Lahir : 20 Januari 1976
Agama : Protestan
Pendidikan : - SMU Negeri 2 Bandung
- Jurusan Hubungan Internasional, Universitas Parahyangan, (1999)
Karir : Artis/Penulis
Penghargaan : Nominee Khatulistiwa Literary Award 2001
Keluarga : Nama Ibu : Tiurlan Siagian
Ayah : Yohan Simangunsong
|
|
Dewi Lestari/Dee
SI pemburu senja itu Dewi Lestari namanya. Dee panggilan akrabnya. Hampir setiap sore ia pergi ke pantai, atau naik ke atap rumah, hanya untuk menyaksikan matahari tenggelam pelan-pelan. Ia suka sekali melihat senja.
Menyukai menulis sejak kecil, tapi Dee tidak suka baca novel--alasannya: takut terpengaruh gaya orang. Namanya tiba-tiba tenar sebagai seorang novelis, ketika pada Februari 2001 ia meluncurkan novel Supernova di Jakarta. Kegemparan menyertainya. Dewi mengusung inovasi baru: menggabungkan antara sains dan fiksi. Banyak kalangan memujinya sebagai novelis berbakat. Supernova banyak diminati kawula muda. Penjualannya pun menggemparkan. Dalam enam bulan empat kali cetak ulang. Konon buku itu sudah terjual lebih dari 52.000 kopi.
"Seluruh cerita sebenarnya berpijak dari puisi pendek yang ada di bagian depan buku itu. Jujur saja, puisi itu lahir ketika saya sedang jatuh cinta," tutur Dee.
Meski mengaku menulis Supernova bukan untuk berkompetisi, Dee bangga Supernova termasuk di antara lima nominasi buku terbaik dalam ajang Katulistiwa Literary Award, 24 November 2001. Dalam kompetisi tersebut, Dewi bersaing dengan empat penulis senior: Goenawan Mohamad, Danarto, Dorothea Rosa Herliany, dan Sutardji Calzoum Bachri.
Tapi, novel Dewi tak lepas dari kritik tajam, baik di media massa maupun forum seminar. Itu semua dilayaninya. Ia pun merasa punya tanggung jawab untuk membangun kembali sastra Indonesia agar kembali diminati. "Sastra di Indonesia mempunyai image monoton dan membosankan," ujarnya.
Berkat Supernova, anak keempat dari lima bersaudara ini pernah ditawari menjadi pemimpin redaksi situs perempuan. Ia menolak. "Saya seorang kreator, bukan profesional," ujarnya. Alasan lain: dia merasa belum memiliki pengalaman sebagai jurnalis.
Sebelumnya, ia hanya dikenal sebagai penyanyi yang tergabung dalam grup vokal Rida, Sita, Dewi (RSD). Gadis yang aktif di paduan suara sekolah di SMU Negeri 2 Bandung ini mulai serius menyanyi pada 1993, dengan menjadi backing vokal penyanyi rap Iwa K. Menjadi novelis merupakan nilai plus baginya. Sebab, tak banyak artis yang punya keunggulan seperti yang dimiliki Dee. Bagaimanapun, ia tak meninggalkan dunia tarik suara.
|