A | B | C | D | E | F | G | H | I | J | K | L | M | N | O | P | R | S | T | U | V | W | Y | Z

NANI YAMIN




Nama :
NANI YAMIN

Lahir :
Garut, Jawa Barat, 21 Juli 1932

Agama :
Islam

Pendidikan :
-SD, Bandung
-SMP, Jakarta
-SMA, Jakarta
-FH UI, Jakarta (tidak selesai)
-Jurusan Bahasa Inggris & Prancis Akademi Bahasa Asing.


Karir :
-Bekerja di Lembaga Bantuan Hukum Jakarta (1974-1977)
-Ketua Umum Humaika
-Ketua II Bank Mata Jakarta (1968-kini)
-Humas Bank Mata Pusat
-Anggota Pendiri Yayasan Aini
-Anggota Pendiri/Direktur LKBHUWK (1979-sekarang)
-Ketua Yayasan Pendidikan Indonesia "Yandini"
-Anggota Dewan Pembina LP3UM (Lembaga Pendidikan dan Pembinaan Perpustakaan untuk Masyarakat)


Alamat Rumah :
Jalan Gunawarman 43, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan

Alamat Kantor :
Jalan Sisingamangaraja, Masjid Al Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Telp: 776451

 

NANI YAMIN


Ia terpanggil berdiri di sisi orang yang papa, menderita, dan tergencet. "Kemiskinan tidak saja menciptakan kelaparan, tetapi juga kebodohan," ujar Nani Yamin. Bagi mereka yang tergencet itu, hak asasi menjadi barang mewah. "Mereka memilih diam daripada berbicara dan bertindak untuk membela hak asasi."

Inilah yang mendorong putri sulung amtenar di zaman Belanda itu turut mendirikan Himpunan Masyarakat Indonesia untuk Kemanusiaan (Humaika), yang membantu para keluarga G-30-S/PKI yang telantar. "Padahal, suami saya yang perwira AD adalah musuh PKI," ujar Nani, yang juga pendiri dan Direktur Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum untuk Wanita dan Keluarga (LKBHuWK). "Cita-cita saya ingin menjadi pengacara," tutur Nani.

Dilahirkan di Garut, Jawa Barat, dari ayah berdarah Jawa dan ibu Sunda, Nani sempat masuk Fakultas Hukum UI. Tetapi karena ia dipersunting oleh seorang perwira TNI-AD (terakhir, kolonel purnawirawan) kuliahnya tercecer di tingkat II. Ia kemudian masuk Akademi Bahasa Asing, dan meraih B.A. untuk jurusan bahasa Inggris dan Prancis.

Mendampingi suami yang bertugas di luar negeri (Malaysia, Laos, Belanda, dan Belgia) membuatnya lancar berbahasa Belanda, Jerman, juga Laos. Setelah pulang ke tanah air, Nani membantu Adnan Buyung Nasution di Lembaga Bantuan Hukum (LBH). Pekerjaannya ini membuat dia menekuni buku-buku hukum, di samping psikologi anak. Dari sini pula agaknya muncul gagasan mendirikan sebuah lembaga hukum untuk wanita dan keluarga, yang direalisasikannya pada 1979.

LKBHuWK, yang berkantor di sayap Masjid Agung Kebayoran Baru, mempekerjakan sekitar 100 pekerja, termasuk psikolog dan dokter. Pada pertengahan 1985, mereka menangani 465 kasus yang berkaitan dengan agama, psikologi, hukum, perkawinan, dan keluarga. "Kami bekerja untuk semua golongan. Yang tidak sanggup membayar tidak kami pungut bayaran," ujar Nani, yang juga aktif di Yayasan Pendidikan Yandini, dan Lembaga Pendidikan dan Pembinaan Perpustakaan untuk Masyarakat.

Ibu tiga anak yang rajin berseminar ini gemar bermain tenis. Ia menyenangi musik jazz.

Copyright PDAT 2004

comments powered by Disqus

 


NANA NARUNDANA | NANA SUTRESNA SASTRADIDJADJA | NANDA TELABANUA | NANI PRIHATANI SAKRI SOENARTO (NANI SAKRI) | NANI SOEDARSONO | NANI YAMIN | NANIK JULIATI SURYAATMADJA | NANNY ANISTASIA LUBIS | NARTOSABDO | NELLY ADAM MALIK | NICHLANY | NICODEMUS LULU KANA | NILA CHANDRA | NILYARDI KAHAR | NOERBERTUS RIANTIARNO | NONO ANWAR MAKARIM | NOORCA MARENDRA MASSARDI | NUDDIN LUBIS | NUGROHO NOTOSUSANTO | NURADI | NURCHOLISH MADJID | NURFITRIANA SAIMAN | NURHAYATI DINI | NUSJIRWAN TIRTAAMIDJAJA (IWAN TIRTA) | NYA ABBAS AKUP | NYI TJONDROLUKITO | Naek L. Tobing | Nan Triveni Achnas | Norbertus Riantiarno | Nasir Tamara | Nia Dinata | Noni Sri Aryati Purnomo | Nungki Kusumastuti | Nursyahbani Katjasungkana | Nurul Arifin


Arsip Apa dan Siapa Tempo ini dipersembahkan oleh Ahmad Abdul Haq