
Nama : NURADI
Lahir : Jakarta, 10 Mei 1926
Agama : Islam
Pendidikan : - ELS di Jakarta
- SLP di Bandung
- SMT di Jakarta
- Public Administration di Universitas Harvard, AS
- Foreign Institute di Washington, AS (1954-1956)
- Pendidikan manajemen dan riset pada New School for Social Research di New York
- Pendidikan Periklanan di Prancis dan Inggris (1960-1962)
Karir : - Penyiar Bahasa Inggris di RRI (1945)
- Juru Bahasa Presiden Soekarno (1945)
- Pegawai Kementerian Luar Negeri & Kementerian Penerangan (1945-1958)
- Perwakilan RI Bidang Ekonomi di PBB (1963)
- Dirut Intervista Adv. Ltd. (1963-sekarang)
Kegiatan Lain : - Ketua International Advertising Association Indonesia (1982-1984)
Alamat Rumah : Jalan Purwakarta 4 A, Jakarta Pusat Telp: 351648
Alamat Kantor : Jalan Melawai IX No. 14, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Telp: 735511
|
|
NURADI
Sebagai pejabat perwakilan RI bidang ekonomi di PBB, Nuradi pada 1963 berkesempatan meninjau berbagai perusahaan periklanan di AS. Rupanya, ia terkesan oleh penampilan John International Advertising, yang tampak mewah dan apik. "Itulah yang menarik minat saya pada biro iklan," tutur Nuradi di belakang hari. Pada tahun yang sama, ketika kembali ke tanah air, ia mengundurkan diri dari departemen luar negeri, lalu mendirikan Intervista, perusahaan biro iklan.
Ketika berdiri, di Intervista hanya ada Nuradi dan Ongky Djajadiningrat, istrinya sendiri. Berbagai jabatan lantas di rangkap-rangkap: sebagai manajer kreatif, pemimpin perusahaan, pencari pesanan, dan seterusnya. Itu didukung oleh bekal keterampilan Nuradi, yang sempat mengikuti pendidikan periklanan di Prancis dan Inggris (dari 1960-1962). Sewaktu di AS, ia juga mengikuti pendidikan manajemen dan riset pada New School for Social Research.
Nuradi boleh dibilang sebagai pelopor biro iklan modern di tanah air. Di awal 1960-an, ketika ia memulai usahanya, "Biro iklan masih dianggap identik dengan tukang reklame kaki lima," tuturnya. Ia telah mengubah citra itu.
Pada 1968, perusahaannya sudah membina hubungan baik -- yang masih tetap bertahan -- dengan Johnson & Johnson, juga perusahaan rokok BAT. Iklan pelayanan sosial yang sudah ditanganinya, misalnya tentang anjuran hidup sehat di pedesaan, pada 1981, dipesan oleh Departemen Kesehatan RI atas sponsor Unicef.
Nuradi adalah anak tunggal Saerun, wartawan top pada masa sebelum kemerdekaan. Sampai terakhir, ayah dua anak ini masih gemar membaca, fotografi, dan musik. Merokoknya juga masih gencar, rata-rata sehari dua bungkus rokok putih. Nuradi juga tetap senang mengutak-atik barang elektronik, dan bertukang. Sebuah komputer word processor yang terletak di ruang kerjanya, terlindung dalam kotak berpolitur yang rapi. "Kotak ini bikinan saya sendiri," katanya.
|