A | B | C | D | E | F | G | H | I | J | K | L | M | N | O | P | R | S | T | U | V | W | Y | Z

NUDDIN LUBIS




Nama :
NUDDIN LUBIS

Lahir :
Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, 25 November 1919

Agama :
Islam

Pendidikan :
- SD, Padangsidempuan (1933)
- SMP (1937)
- SMA, Tapanuli Selatan (1940)


Karir :
- Pendiri dan Guru Ibtidaiyah di Padangsidempuan (1940- 1943)
- Diperbantukan di Kantor Penerangan di Tarutung (1943-1945)
- Anggota DPRD Tapanuli (1947-1950)
- Pegawai Pemerintah di Kabupaten Tapanuli (1950-1952)
- Pegawai di Kantor Gubernur Medan (1953)
- Ketua NU Sum-Ut (1953)
- Anggota DPRD Sum-Ut (1957-1959) merangkap Wakil/Ketua Dewan Pemerintah Daerah Sumatera Utara
- Anggota DPRGR/Ketua Fraksi NU di Jakarta (1960)
- Ketua PPP Pusat (1973-1980)
- Anggota DPR (1971-1982)
- Wakil Ketua DPR/MPR (1983 -- sekarang)


Alamat Rumah :
Jalan Sumber Karya 33, Slipi, Jakarta Barat

Alamat Kantor :
Gedung DPR/MPR Jalan Gatot Subroto Jakarta Telp: 5801312

 

NUDDIN LUBIS


Suka berterus terang, politikus ini tetap diplomatis. Ketika NU dilanda kericuhan, 1983, ia tidak tampak khawatir. "Biasanya, apa yang terjadi di kalangan NU tidak berlarut- larut," ujar lelaki yang dikenal dekat dengan Idham Chalid ini. Setahun kemudian, muktamar NU di Situbondo ternyata mulus.

Menanggapi kemelut PPP, 1984, ia menyatakan, "Tidak sulit untuk menyatukan partai." Bagaimana caranya? "Jangan ada orang yang memberi angin pada pihak mana pun untuk menyimpang dari AD/AT," katanya.

Di masa kecilnya, di Roburan Dolok, Panyabungan, Tapanuli Selatan, Nuddin memang menonjol. Ia acap tampil sebagai "kepala" di antara teman sebaya. Tatkala belajar di aliyah, setingkat SLTA, ia pernah menjadi ketua perkumpulan mubalig.

Nama asli anak bungsu dari sepuluh bersaudara ini ialah Burhanuddin. Namun, nama panggilan Nuddin dirasanya sesuai, karena itu, dipakai hingga sekarang. "Lagi pula, saya nanti dikira meniru nama Burhanuddin Harahap," -- tokoh Masyumi yang menjadi perdana menteri di tahun 1950-an -- tuturnya.Kecakapannya berorganisasi kembali terbukti, begitu anak guru mengaji yang merangkap pedagang kecil ini merampungkan aliyah pada 1940. Ia mendirikan ibtidaiyah, setingkat SD, di Padangsidempuan, kota utama Tapanuli Selatan. Di sana ia mengajar tiga tahun. Ketika Jepang datang, ia diperbantukan pada kantor keresidenan di Tarutung.

Setelah Proklamasi Kemerdekaan RI, Nuddin balik ke Padangsidempuan, bergabung dengan laskar Mujahiddin. Kemudian menjadi anggota Masyumi, ia terpilih sebagai ketua cabang partai Islam itu. Mendirikan NU di Tapanuli, belakangan ia pun diangkat menjadi ketua NU wilayah Sumatera Utara.

Di Medan, kariernya menanjak terus. Nuddin menjadi anggota DPRD merangkap Wakil Ketua Dewan Pemerintahan Daerah, yang setingkat wakil gubernur. Dari sini ia naik ke jenjang nasional, sembilan tahun menjadi anggota DPR-GR. Sejak 1972 anggota DPR, pada 1983 ia terpilih sebagai wakil ketua lembaga legislatif itu.

Menikah dengan Dumasari Nasution, Nuddin ayah sepuluh anak.

Copyright PDAT 2004

comments powered by Disqus

 


NANA NARUNDANA | NANA SUTRESNA SASTRADIDJADJA | NANDA TELABANUA | NANI PRIHATANI SAKRI SOENARTO (NANI SAKRI) | NANI SOEDARSONO | NANI YAMIN | NANIK JULIATI SURYAATMADJA | NANNY ANISTASIA LUBIS | NARTOSABDO | NELLY ADAM MALIK | NICHLANY | NICODEMUS LULU KANA | NILA CHANDRA | NILYARDI KAHAR | NOERBERTUS RIANTIARNO | NONO ANWAR MAKARIM | NOORCA MARENDRA MASSARDI | NUDDIN LUBIS | NUGROHO NOTOSUSANTO | NURADI | NURCHOLISH MADJID | NURFITRIANA SAIMAN | NURHAYATI DINI | NUSJIRWAN TIRTAAMIDJAJA (IWAN TIRTA) | NYA ABBAS AKUP | NYI TJONDROLUKITO | Naek L. Tobing | Nan Triveni Achnas | Norbertus Riantiarno | Nasir Tamara | Nia Dinata | Noni Sri Aryati Purnomo | Nungki Kusumastuti | Nursyahbani Katjasungkana | Nurul Arifin


Arsip Apa dan Siapa Tempo ini dipersembahkan oleh Ahmad Abdul Haq