A | B | C | D | E | F | G | H | I | J | K | L | M | N | O | P | R | S | T | U | V | W | Y | Z

HARTARTO SASTROSOENARTO




Nama :
HARTARTO SASTROSOENARTO

Lahir :
Solo, Jawa Tengah, 30 Mei 1932

Agama :
Islam

Pendidikan :
- SD, Wonogiri (1945)
- SMP, Wonogiri (1948)
- SMA, Semarang (1952)
- Fakultas Teknik UI, Bandung (sampai tingkat III)
- Teknik Kimia, Universitas New South Wales, Australia (1955- 1959)


Karir :
- Koordinator Teknik Pabrik Kertas Leces (1960)
- Direktur PN Kertas Leces (1961-1964) Direktur BPU Pulp & Kertas (1964-1965)
- Asisten I Kopel Industri Kimia (1966)
- Kadis Produksi Ditjen Perindustrian Kimia (1968)
- Kepala Kelompok Penelitian Ditjen Perindustrian Kimia (1971)
- Direktur Pembinaan Ditjen Perindustrian Kimia (1973)
- Direktur Industri Silikat Ditjen Perindustrian Kimia, kemudian Direktur Jenderal Industri Kimia Dasar (1979)
- Menteri Perindustrian (1983-sekarang)


Alamat Rumah :
Jalan Tirtayasa No. 36 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Telp: 776016

Alamat Kantor :
Jalan Jenderal Gatot Subroto Kapling 52-53, Jakarta Pusat Telp: 511738

 

HARTARTO SASTROSOENARTO


Suka mendengar pendapat bawahan, ia tidak segan mengakui kesalahan sendiri. Di depan para pemimpin redaksi surat kabar yang diundang melihat anjungan Departemen Perindustrian di Pameran Produksi Indonesia (PPI) 85, menteri ini menyatakan, "Dalam pengembangan industri di Indonesia, pemerintah menanggapi dengan baik saran dan kritik masyarakat dalam surat kabar."

Berbicara mengenai mutu produk dalam negeri, "Kini tinggal memantapkan aparat pemerintah sendiri," katanya. Maksudnya, memapankan balai penelitian dan pengembangan industri. Menilai harga yang sudah murah, menurut Hartarto, baru di bidang sandang. Sedangkan yang masih mahal adalah produk industri hulu. Ia mengakui, "Keadaan industri dewasa ini, juga di tahun mendatang, masih berat." Bila menganalisanya secara menyeluruh, bisa menghasilkan kesimpulan yang keliru. "Harus komoditi per komoditi," katanya. Industri yang dianggapnya sudah mantap, disebutnya, baru pada sektor pertanian.

Mengusahakan penanganan industri agar tetap sinkron, ialah terus-menerus memikirkan yang sifatnya strategis sambil menanggulangi masalah yang timbul sesaat. Mengenai masalah strategis, "Selama ini ada empat langkah penting yang dijalankan," ujarnya. Yakni, pengaturan industri dan segi hukum beserta perangkat pelaksanaannya, pola pengembangan industri nasional, pengelompokan industri, dan konsolidasi kontinu antara aparat pemerintah dan swasta.

Mengenai komoditi ekspor, menurut keyakinannya, produk andalan masih berasal dari sumber daya alam. Dari sektor kehutanan, misalnya, produk kayu lapis. Tetapi ini pun, "Kalau tidak ada disiplin dalam pemasarannya, akan meleset," tuturnya.

Bidang lain yang menjadi perhatiannya adalah pengembangan aneka industri yang nilai ekspornya US$ 2,7 milyar dari keseluruhan ekspor yang bernilai US$ 3,7 milyar. Lalu industri elektronik. "Di sini, yang harus dilawan adalah masalah penyelundupan," katanya. Bidang industri lain yang tidak kalah penting, menurut Menteri, ialah mengembangkan galangan kapal. "Akan tumbuh bila terjadi koordinasi yang baik dengan departemen perhubungan dan perbankan."

Datang dari keluarga jaksa, di antara enam bersaudara, ia anak kelima. Termasuk cerdas, ia bercita-cita menjadi insinyur. "Di SMP nilai IPA saya selalu sembilan," ceritanya. "Juga ketika di SMA."

Kuliah di Jurusan Kimia Teknik ITB hingga tingkat tiga, ia lulus dari Universitas New South Wales, Sydney, Australia, 1959. Di sana ia kuliah sambil bekerja di pelabuhan, dan menjadi kondektur bis. "Saya selalu ingat pesan orangtua," tuturnya. "Jadilah orang yang berakhlak, mempunyai keahlian, dan mengamalkan keahlian itu dengan baik."

Kembali ke Indonesia ia mulai bekerja sebagai koordinator teknik proyek perluasan, dan kemudian Direktur Perusahaan Negara (PN) Kertas Leces, 1960. Setelah menjadi Direktur Badan Perusahaan Umum (BPU) Pulp & Kertas, ia asisten Kopel Industri Kimia, 1964.

Empat tahun kemudian, ia berturut-turut sebagai Kepala Dinas Produksi, Kepala Kelompok Penelitian, Direktur Pembinaan, direktur Industri Silikat Direktorat Jenderal Perindustrian Kimia, dan Direktur Jenderal Industri Kimia Dasar Departemen Perindustrian, sejak 1979. Ia ditunjuk sebagai menteri perindustrian, menggantikan A.R. Soehoed, pada 1983.

"Pada dasarnya, Departemen Perindustrian merasa lemah, bila harus mengembangkan industri secara sendirian. Karena bahan baku sebagian dimiliki Departemen Pertambangan dan Energi. Dalam memasarkan hasil industri, tata niaga ada pada Departemen Perdagangan," tuturnya.

Menikah dengan Hartini, kini ia ayah lima anak. Hartarto membiasakan olah raga jalan kaki di pagi hari, juga jogging. Atau, "Bermain tenis dengan anak-anak," kata Menteri, yang menggemari pemandangan alam, dan "Suasana yang serba segar alamiah."

Copyright PDAT 2004

comments powered by Disqus

 


H. ABUBAKAR ALDJUFRIE | H. ALI BUDIARDJO | H. AMRAN ZAMZAMI | H. BURHANUDDIN MOHAMMAD DIAH | H. GINANDJAR KARTASASMITA | H. IRAWAN SARPINGI | H. LUKMAN UMAR | H. MAHBUB DJUNAIDI | H. MASAGUNG | H. MOCHAMMAD SYAH MANAF | H. MOHAMAD RASJIDI | H. MUHAMMAD SAID | H. MUHAMMAD SULCHAN | H. RIDWAN SAIDI | H. ROESLAN ABDULGANI | H. ROESMIN NOERJADIN | H. ROSIHAN ANWAR GELAR SUTAN MALINTANG | H. SAINAN SAGIMAN | H. SOELARTO REKSOPRODJO | H. SOEWANDI | H. SOMALA WIRIA | H. TEUKU HADI THAYEB | H. WINARNO SURAKHMAD | H. WIRATMAN WANGSADINATA | HADI SUKADI ALIKODRA | HAJI ANDI TABUSALLA | HAJI RADEN MUHAMMAD YOGIE SUARDI MEMET | HAMID ALGADRI | HAMZAH HAZ | HANDOKO TJOKROSAPUTRO | HANS BAGUE JASSIN | HANS WESTENBERG | HARDIJONO | HARDJANTHO SUMODISASTRO | HARI SUHARTO | HARIADI PAMINTO SOEPANGKAT | HARJONO NIMPOENO | HARJONO TJITROSOEBONO | HARLAN BEKTI | HARMOKO | HAROEN AL RASJID | HARRY DARSONO | HARRY TJAN SILALAHI | HARSJA WARDHANA BACHTIAR | HARSUDIYONO HARTAS | HARTARTO SASTROSOENARTO | HARTINI SOEKARNO | HARTONO REKSO DHARSONO | HARUN NASUTION | HARYATI SOEBADIO | HARYONO SUYONO | HASAN BASRI | HASAN POERBOHADIWIDJOJO | HASAN Slamet | HASJRUL HARAHAP | HASTOMO ARBI | HASUDUNGAN SIMANDJUNTAK | HEMBING WIJAYAKUSUMA | HENDRA ESMARA | HENDRA HADIPRANA | HENDRA KARTANEGARA (TAN JOE HOK) | HENDRA RAHARDJA | HENDRICK GOZALI ALIAS GOUW HIAP KIAUW | HENDRIKUS GERARDUS RORIMPANDEY | HENRIETTE MARIANNE KATOPPO | HERAWATI DIAH | HERMAN JOHANNES | HERMAN SARENS SUDIRO | HETTY KOES ENDANG | HIDAYAT MUKMIN | HILDAWATI SIDDHARTHA (HILDAWATI SOEMANTRI) | HILMAN Adil | HISKAK SECAKUSUMA | H.J. HANDOYO LUKMAN (LOOGMAN) | H.M. BAHARTHAH | H.M. JUSUF HASJIM | H.M.A. SAHAL MAHFUDH | HOEGENG IMAN SANTOSA | HUSAIN DJOJONEGORO | HUZAI JUNUS DJOK MENTAYA | Hotma Sitompoel | HR Agung Laksono | Hidayat Nur Wahid | Hamid Awaluddin | Hatta Radjasa


Arsip Apa dan Siapa Tempo ini dipersembahkan oleh Ahmad Abdul Haq