Nama : HASTOMO ARBI
Lahir : Kudus, Jawa Tengah, 5 Agustus 1958
Agama : Katolik
Pendidikan : - SD Masehi Kudus (1972)
- SMP Katolik Kudus (tidak lulus)
Karir : - Juara bulu tangkis POPSI se-Jateng Purwokerto ; Juara POPSI tingkat SMP se-Jawa Tengah, Solo (1974)
- Juara Tunggal Putra Surya Cup II & Surya Naga Cup Surabaya (1977)
- Juara Munadi Cup Semarang (1978)
- Juara SEA Games 1979, Jakarta
- Runner Up SEA Games 1981 Manila
- Runner Up Piala Alba 1983 Kuala Lumpur
- Runner Up Kejuaraan Belanda Terbuka
- Runner Up Taiwan Terbuka
- Anggota Tim Piala Thomas 1982
- Runner Up PON XI Jakarta (1985)
Kegiatan Lain : - Karyawan Rokok Jarum Kudus
Alamat Rumah : Jalan Kramat Besar 437, Kudus
Alamat Kantor : Jalan A. Yani 28, Kudus
|
|
HASTOMO ARBI
Ia pernah dijuluki "Hanoman", penyelamat dalam masa gawat. Peran itulah yang dimainkan Hastomo Arbi bagi kemenangan 3-2 regu Indonesia atas Cina dalam final Piala Thomas di Kuala Lumpur, Mei 1984. Turun bukan sebagai andalan, malah agak diremehkan, Momo atau Mo -- panggilan akrab Hastomo -- menundukkan Han Jian, 14-17, 15-6, 15-8.
Inilah yang membuka peluang bagi regu Indonesia. Soalnya, andalan di nomor tunggal, Liem Swie King dan Icuk Sugiarto, masing-masing dikalahkan oleh dua pemain Cina lainnya, Luan Jin dan Yang Yang. Tanpa kemenangan Hastomo, kemenangan dua pasangan ganda Indonesia, Christian/Hadibowo dan Kartono/Liem Swie King, menjadi mubazir.
Pulang ke tanah air dengan memboyong Piala Thomas, Hastomo dielu-elukan sebagai pahlawan. Disambut dengan permadani merah, taburan bunga melati, dan diarak keliling Jakarta, Bandung, Semarang, dan kota-kota lainnya. Banyak yang datang menyatakan simpati, termasuk Grace Simon. Setengah bulan menjadi "pahlawan", ia menerima 15 kg surat. Rumah di atas tanah 300 meter di Gunung Putri, Jawa Barat, menunggu sebagai hadiah. Di Kuala Lumpur, seseorang menyelipkan uang US$ 1.000 ke saku Hastomo. Ada yang spontan memasangkan arloji mahal ke pergelangan tangannya.Tetapi, pemuda kelahiran Kudus, Jawa Tengah, yang dikenal berdisiplin, ini tetap rendah hati. "Han Jian sedang tidak dalam form-nya," komentar Ang Tjong Houw -- nama asli Hastomo. Ia memang baru unggul satu kali dalam tujuh kali pertemuan dengan pemain Cina yang berpenampilan tenang, dalam keadaan kritis pun, itu. Satu hal, "Saya ingin bermain seperti Han Jian. Ia favorit saya," tambahnya.
Sedikit bicara tetapi banyak senyum di wajahnya yang polos, Momo mulai memegang raket pada usia tujuh tahun. Ayahnya, Ang Tjing Bik, pegawai pabrik rokok Djarum, menyuruh anaknya (kedua dari enam bersaudara) bergabung dengan klub bulu tangkis milik perusahaan tersebut. Dengan latihan Agus Susanto dan Anwari, di kelas V SD ia juara pertama bulu tangkis kejuaraan Pekan Olah Raga Pelajar Seluruh Indonesia (POPSI) tingkat SD se-Jawa Tengah.
Jebolan kelas II SMP Katolik Kudus ini bukan sekali menjadi penyelamat. Kejuaraan tunggal putra, SEA Games 1979, di Jakarta pernah nyaris lepas dari tangan Indonesia -- King kalah WO karena terlambat. Tampillah Hastomo, mengalahkan Udom Luengpetchaporn dari Muangthai, dan ia menang. Di SEA Games 1981 Manila, ia menjegal Misbun Sidek untuk mengantarkan King ke final -- yang justru menjadi penghalang Hastomo menjadi juara.
Putra keluarga bulu tangkis ini memiliki dua orang adik pemain bulu tangkis pula: Eddy Hartono, juara yunior Indonesia 1981, dan Haryanto, masih di SD. Hastomo mengaku belum punya pacar, konon karena ingin menjadi juara All England lebih dahulu.
|