A | B | C | D | E | F | G | H | I | J | K | L | M | N | O | P | R | S | T | U | V | W | Y | Z

ARIFIN M. SIREGAR




Nama :
ARIFIN M. SIREGAR

Lahir :
Medan, Sumatera Utara, 11 Februari 1934

Agama :
Islam

Pendidikan :
- Nederlandsche Economische Hogeschool, Rotterdam, Negeri Belanda (1953-1956)
- Universitas Munster, Jerman Barat (1958)
- Universitas Munster, Jerman Barat (doktor, 1960)


Karir :
- Bekerja sebagai research-worker di Institut fur Industriewirtschaftliche Forschung di Universitas Munster, Jerman Barat (1960-1961)
- Economic Affairs Officer di United Nations Bureau of General Economic Research and Policies di New York (1961)
- Mendirikan dan menjalankan Bagian Ekonomi United Nations Economic and Social Office, Beirut (1963)
- Economist Asian Department IMF, Washington DC (1965)
- Wakil IMF di Laos sebagai Penasihat Keuangan/Moneter Pemerintah Laos (1969-1971)
- Direktur Bank Indonesia (1971)
- Alternate Governor of IMF untuk Indonesia (1973-1983)
- Gubernur Bank Indonesia (1983 -- sekarang)
- Alternate Governor of IDB untuk Indonesia (1983)
- dan lain-lain


Kegiatan Lain :
- Penasihat dan Anggota Delegasi Indonesia pada sidang IGGI
- Penasihat dan Anggota Delegasi Indonesia pada sidang Asian Development Bank
- Penasihat dan Anggota Delegasi Indonesia pada sidang Islamic Development Bank


Karya :
- Antara lain: Problems of Development Planning in the Federation of Malay, (UN Report), New York, 1962
- Indonesian Entrepreneurs, Institute of International Studies, University of California, 1969


Alamat Rumah :
Jalan Teuku Umar 61, Jakarta Pusat Telp: 349316

Alamat Kantor :
Bank Indonesia Jalan M.H. Thamrin 2, Jakarta Pusat Telp: 348888

 

ARIFIN M. SIREGAR


Ruang kerjanya yang 5 X 7 meter, di lantai II Gedung Bank Indonesia, Jakarta, ditata sangat rapi, dan terasa nyaman. Warna beige, mendominasi suasana. Di atas meja berukir, di depan sofa berwarna beige, terletak jambangan bunga anggrek golden shower dan daun sirih-sirihan. Pada dua sudut ruangan ini masing-masing ada sebuah pot tanaman sejenis palem. "Dalam bekerja, Bapak memang sangat perfeksionistis," kata Bu Rien, yang sudah bertahun-tahun menjadi sekretaris Gubernur BI, Arifin Siregar.
"Ketika saya masuk BI, 1971, perekonomian kita sedang sulit," kata Arifin. Ia ikut terpilih untuk ikut mengatasi keadaan. Banyak pihak menyambutnya dengan senang, editorial- editorial di pelbagai media massa Ibu Kota menyuarakan antusiasme. Tampaknya, ia dianggap berhasil.
Pada 23 Maret 1983, ia diangkat menjadi Gubernur, setelah sebelumnya Direktur BI, dengan setingkat menteri negara. Kalangan bankir menilainya sangat cocok menjalankan kepemimpinan bergaya konservatif, seperti pendahulunya, Rachmat Saleh. Sampai awal 1985, ia selalu mengatakan, "Saya masih harus tetap berhati-hati dan waspada dalam mengambil kebijaksanaan. Agar di belakang hari keadaan ekonomi jauh lebih baik."
Tidak hanya dalam memimpin BI Arifin berhati-hati. Pejabat tinggi yang tidak menyukai golf ini juga memantangkan alkohol, rokok, dan tidak suka makanan berlemak. "Di pesta-pesta, kalau tiba waktu toast, saya cukup mengangkat gelas bersama tamu lainnya. Dan saya tidak meneguk isinya," kata Arifin. Tidak berarti "anak Medan" ini kaku. "Meskipun tak pernah mabuk, di pesta saya dikenal biang hura-hura," katanya. Banyak orang tahu maksudnya; ia mudah bergaul.Hingga lulus SMA, anak kedua dari tiga bersaudara ini menunggui -- kota kelahirannya. "Waktu kecil saya suka memancing lele, belut, dan ikan gabus," tuturnya. Umpannya kodok kecil dan cacing. Sering pula ia bermain layang-layang, bahkan berantem. "Semua jenis permainan anak-anak sudah saya alami," katanya.
Setamat SMA, Arifin merantau ke Eropa. Ayahnya, Maskud Siregar, bekas pengusaha ekspor impor, rupanya tidak selalu mengiriminya banyak uang. Sehingga, "Saya terpaksa kuliah sambil bekerja," kata Arifin. Setelah belasan tahun di rantau, pada Februari 1960 Arifin berhasil meraih gelar doktor dalam bidang ekonomi, dengan yudisium magna cum laude, dari Munster Universitat, Jerman Barat. Disertasinya berjudul Die Asussenwirtschaft und wirtschaftliche Entwicklung Indoneisens (Perdagangan Luar Negeri dan Perkembangan Ekonomi Indonesia). Setahun kemudian, 1961, karya tersebut dibukukan.
Sebenarnya, "Saya ini bukan anak yang pandai. IQ saya pun biasa-biasa saja," katanya. "Tetapi, saya memiliki kemauan kuat." Lebih dari itu, "Ibu sayalah yang mendorong keberhasilan saya." Sang ibu, Siti Maimun Pulungan, sudah wafat.
Ayah tiga anak -- satu telah meninggal -- ini rupanya tidak banyak melakukan olah raga, selain sekali-sekali jogging dan jalan kaki. Kerjanya cukup keras. Setiap hari, ia mulai pukul 08.00 dan pulang ke rumah rata-rata pukul 19.00. Sampai awal 1985, "Sejak saya kerja di BI baru dua kali ambil cuti," katanya. Istrinya, Hadiati yang keturunan Jawa, memaklumi keadaan itu.
Selain untuk bersantai dengan keluarga, waktu senggangnya ia manfaatkan pula menekuni bacaan. Di luar karya William Shakespeare, ia juga membaca Goethe, Imanuel Kant, dan Jean Paul Sartre. Laki-laki yang mengaku dirinya sebagai "Batak kesasar, lantaran tidak bisa main catur dan musik," ini fasih berbahasa Belanda, Prancis, Inggris, dan Jerman.
UPDATE:

Arifin menjabat Gubernur Bank Indonesia dari 1983–1988. Setelah itu, ia menjadi
Menteri Perdagangan dalam Kebinet Pembangunan VI. Jabatan menteri perdagangan berakhir pada 1993, Arifin mengambil cuti selama lima hari. Selama mengemban berbagai jabatan, baru kali itu ia mengambil cuti, yang ia pergunakan untuk merenung. Belum cukup merenung, sejak Agustus 1993, Arifin mengemban tugas baru sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh untuk Amerika Serikat dan Grenada. Ia menggantikan dubes sebelumnya, Abdul Rachman Ramly. Lima tahun bertugas sebagai dubes, Februari 1998, Arifin pulang ke tanah air dan jabatan dubes digantikan oleh Prof Dr. Dorodjatun Kuntjoro-Jakti.

Copyright PDAT 2004

comments powered by Disqus

 


A. MATTULADA | A. SULASIKIN MURPRATOMO | ABDOEL RAOEF SOEHOED | ABDUL AZIS LAMADJIDO | ABDUL DJALIL PIROUS | ABDUL GAFAR ABDULLAH (EBIET G. ADE) | ABDUL GAFUR TENGKU IDRIS | ABDUL KADIR | ABDUL KARIM OEY | ARBI SANIT | ARDIANSYAH | ANWAR NASUTION | ARIEF BUDIMAN | ARIFIN CHAIRIN NOER | ANTON SOEDJARWO | ARIFIN M. SIREGAR | AMRI YAHYA | ARISTIDES KATOPPO | AMIRMACHMUD | ARSWENDO ATMOWILOTO | AMIR MOERTONO | AWALUDDIN DJAMIN | AZWAR ANAS | ALI SADIKIN | AHMAD SYAFII MAARIF | AHMAD SADALI | ACHDIAT KARTA MIHARDJA | ABDULLAH PUTEH | ABDULGANI | ABDUL RACHMAN RAMLY | ABDUL QADIR DJAELANI | ABDUL LATIEF | A. Deni Daruri | A.T. Mahmud | Abdul Hakim Garuda Nusantara | Abdul Mun'im Idries | Abdullah Gymnastiar | Ade Armando | Ade Rai | Afan Gaffar | Agnes Monica | Agum Gumelar | Ahmad Syafi'i Ma'arif | Alfons Taryadi | Amir Syamsuddin | Amiruddin Zakaria | Amri Yahya | Amrozi | Anand Krishna | Ananda Sukarlan | Anang Supena | Andrianus Meliala | Andy F. Noya | Anton Bachrul Alam | Anton M. Moeliono | Apong Herlina | Arbi Sanit | Aria Kusumadewa | Arifin Panigoro | Aristides Katoppo | Arjatmo Tjokronegoro | Arswendo Atmowiloto | Arwin Rasyid | Asikin Hanafiah | Atmakusumah Astraatmadja | August Parengkuan | Ayu Azhari | Ayu Utami | Azyumardi Azra | Anwar Nasution | Arief Budiman | Abdul Rahman Saleh | Anton Apriyantono | Adyaksa Dault


Arsip Apa dan Siapa Tempo ini dipersembahkan oleh Ahmad Abdul Haq