Nama : Arifin Panigoro
Lahir : Bandung, 14 Maret 1945
Agama : Islam
Pendidikan : - SD
- SMP
- SMA
- S1, Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung
Karir : - Preskom Medco Energi Corporation (1987-sekarang)
- Preskom PT Shclumberger Geophysics Nusantara (1989€“sekarang)
- Komisaris PT Satria Balitama (1989€“sekarang)
- Preskom PT Mufhfabrindo Gemilang (1992€“sekarang)
- Preskom PT Ekasatria Petrasanga (1992€“sekarang)
- Komisaris PT Eksita Patranagari
- Ketua Fraksi PDIP DPR-RI (2000-2001)
- Ketua PDIP (Juli 2000-sekarang)
Kegiatan Lain : Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (1994-1999)
Keluarga : Istri : Raisis
Anak : 1. Maera
2. Yaser Mairi
Alamat Rumah : Jalan Jenggala I/4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
|
|
Arifin Panigoro
Arifin Panigoro
PENGUSAHA minyak ini di awal reformasi lebih dikenal sebagai politisi. Di masa akhir pemerintahan Soeharto, ketika demonstrasi mahasiswa marak, salah satu rumahnya, di kawasan Kebayoran Baru, dijadikan dapur umum. Istrinya, bersama kelompok-kelompok sukarelawan, aktif menyediakan konsumsi buat para mahasiswa. Sampai-sampai dia dituding sebagai provokator yang membiayai demonstrasi mahasiswa.
€œItu tuduhan sinting. Saya cuma menyediakan nasi bungkus dan air putih untuk anak-anak yang menginginkan masa depan yang lebih baik,€ kata pengusaha yang pernah menjadi Wakil Ketua Dewan Pengembangan Usaha Nasional itu.
Tapi itu bukan gerakan pertama Arifin yang bersinggungan dengan politik. Menjelang Sidang Umum MPR Maret 1998, yang santer mencalonkan Soeharto dan Habibie, ia ikut terkena tuduhan merancang makar (bersama Amien Rais dan Afan Gaffar) untuk menggagalkan sidang umum. Gara-garanya, ia hadir dalam diskusi Pusat Pengkajian Strategi dan Kebijakan (PPSK) di Hotel Radisson, Yogya. Dalam diskusi itu antara lain diperdebatkan kemungkinan munculnya people power di Indonesia. Kebetulan, yang mempertanyakan hal itu Arifin. Ia pun sempat dipanggil ke Markas Besar Polisi, diinterogasi.
Akhirnya memang tidak ada apa-apa. Kata Arifin: €œForum PPSK itu isinya profesor-doktor semua, ngapain bicara massa dan makar? Dan kalau niatnya makar, masak pertemuannya terbuka.€ Penyelenggara pertemuan, Amien Rais, malah kemudian menjadi ketua MPR. Arifin menjadi anggota DPR mewakili PDIP, dan terpilih menjadi ketua fraksi partai tersebut sampai 2001.
Sebelum terjun ke dunia politik salah satu perusahaannya, Medco Energi Corporation, pada tahun 1995, membeli raksasa minyak PT Stanvac Indonesia. Sarjana elektro ini lebih suka membaui minyak daripada mengurus setrum, mungkin karena dari minyak lebih banyak fulusnya. Di antara para politisi Arifin memang terkaya. Menurut Komisi Pemeriksa Kekayaan Penyelenggara Negara, di tahun 2001 harta Arifin bernilai lebih dari Rp 270 milyar.
Di era Gus Dur, Arifin menghadapi kasus kredit macet kepada PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia. Kasus ini beraroma politik karena dikaitkan dengan posisi Arifin sebagai salah satu ketua PDIP dan Ketua Fraksi PDIP di DPR. Maklum saja, kala itu perseteruan antara DPR dan pemerintah (Gus Dur) sedang panas-panasnya. Dan, Arifin gencar menyerang Gus Dur. Lewat kasus ini, lawan-lawan politik Arifin mencoba menjatuhkannya. Kali ini pun Arifin lolos dari jeratan.
Untuk membuat langkah-langkah politiknya mulus, Arifin meninggalkan operasional perusahaan kepada staf profesional. €œPolitik dan bisnis tidak bagus dicampuradukkan,€ katanya.
|