Nama : SJAHRIAL DJALIL
Lahir : Pekalongan, Jawa Tengah, 1942
Agama : Islam
Pendidikan : - SD Ma'hat Islam, Pekalongan (1953)
- SMP I, Pekalongan (1956)
- SMA IV, Jakarta (1959)
- Fakultas Hukum dan Ilmu Pengetahuan Kemasyarakatan UI (tidak selesai, 1965)
Karir : - Karyawan PT Tunggal (1965-1966)
- Karyawan PT Intervista (1966-1971)
- Pendiri dan Managing Director Ad Force Inc (1972-sekarang)
Alamat Rumah : - Jalan Kemang Bangka 66, Jakarta Selatan Telp: 794271
Alamat Kantor : - Jalan Cikini Raya 10, Jakarta Pusat Telp: 344984
|
|
SJAHRIAL DJALIL
Pada masa kecilnya, Sjahrial ingin menjadi presiden. Tidak heran kalau kemudian ia gemar membaca sejarah dan politik. Ketika Perang Korea pecah, Iyal -- panggilan akrabnya -- masih di kelas V SD. Saking getolnya mengikuti perkembangan perang, "Saya sering rebutan koran dengan Bapak," tuturnya.
Ayah Iyal, Haji Abdul Djalil, adalah pedagang pemasok batik dari Pekalongan ke seluruh Sumatera Barat, negeri asalnya. "Bapak 'transmigran' Sumatera ke Pekalongan," katanya. Haji Djalil terbilang saudagar batik paling tangguh untuk Ranah Minang.
Selepas SMA Negeri IV di Jakarta, anak kedelapan dari 10 bersaudara itu masuk Fakultas Publisistik UI. Untuk penyusunan skripsinya, ia melakukan penelitian di biro iklan InterVista, milik Nuradi. Rekan-rekan Iyal heran mengapa ia membuat paper tentang periklanan. Soalnya, pada awal 1960-an itu, bisnis iklan belum semaju sekarang.Skripsi Sjahrial sudah rampung 75 persen, ketika ia tidak tahan dengan suasana kampus yang panas pada masa pra-G-30-S. "Saya dituduh ekstrem kanan," tuturnya. Berhenti kuliah, ia menerima tawaran bekerja pada InterVista, untuk enam tahun. Pada 1971, Sjahrial Djalil mendirikan biro iklannya sendiri, Ad Force Inc. bersama Kamardi dan Nyonya Sudarto. Dua nama terakhir kemudian mengundurkan diri.
Kelesuan ekonomi tahun-tahun terakhir ini turut melanda perusahaan yang dipimpinnya. Banyak perusahaan yang mengurangi anggaran iklannya, padahal, menurut Sjahrial, "Iklan merupakan bagian marketing paling menonjol."
Tidak kurang dari 12 perusahaan menjadi nasabah Ad Force -- yang mempekerjakan 27 karyawan. Antara lain Viva (kosmetik), Reckitt & Colman, Hero, Indomilk, Naterman, Dumex, Gucci, Lanvin, Hong Kong Tourist Association, dan Chase Manhattan Bank.
Kamar kerjanya di Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, penuh dengan barang antik kegemarannya. "Pria Berbusana Terbaik" 1979/1980 ini masih bujangan.
|