A | B | C | D | E | F | G | H | I | J | K | L | M | N | O | P | R | S | T | U | V | W | Y | Z

SJAMSUL NURSALIM




Nama :
SJAMSUL NURSALIM

Lahir :
1942

Pendidikan :
Pernah belajar di Inggris


Karir :
- Dirut PT Gajah Tunggal
- Direksi Perusahaan cat Kansai
- Komisaris Utama PT Daya Indonesia
- Pemilik perkantoran Tuan Sing Tower, Robinson Road
- Dirut Bank Dagang Nasional Indonesia (sejak 1980)


Alamat Kantor :
PT Bank Dagang Nasional Indonesia Jalan Kalibesar Timur 27, Jakarta Barat Telp: 677322

 

SJAMSUL NURSALIM


Tadinya, di kalangan bankir di Jakarta, Sjamsul Nursalim alias Liem Tjoen Ho lebih dikenal sebagai industriwan. Tetapi, 1980, ia "menyelamatkan" Bank Dagang Nasional Indonesia (BDNI), mengambil alih kepemimpinan Direktur Utama Paulus Wibowo -- yang menumpuk utang sekitar US$ 30 juta, sehingga banyak nasabah menarik diri.

Ada yang menduga, untuk "penyelamatan" BDNI itu ia mendapat dukungan sebuah bank Prancis, Societe Generale cabang Singapura. Rupanya, sudah terjalin hubungan timbal-balik yang saling menguntungkan antara bank tersebut dan Sjamsul, yang menjadi nasabah Societe Generale. Dari bank ini, konon, Sjamsul berhasil menarik pinjaman US$ 15 juta, yang diperkirakan digunakan untuk menutup sebagian utang BDNI kepada bank-bank luar negeri. "Ini tidak betul," kata Sjamsul Nursalim, menanggapi dugaan-dugaan tadi.

Tetapi dari mana pun pinjaman itu berasal, saat ia duduk sebagai Direktur Utama BDNI, ia menyetor 50% (Rp 1,5 milyar) -- separuh dari modal BDNI setelah ditingkatkan. Sisanya yang 50% masih dimiliki PT Nusantour Duta Development Corporation dan Djaya Development Corporation, keduanya milik Sri Sultan Hamengkubuwono IX.

Sebagai industriwan, Sjamsul menjadi Direktur Utama PT Gajah Tunggal, pabrik ban merk Gajah dan Inoue. Pada 1984, ia sedang merintis usaha patungan untuk menghasilkan ban merk Yokohama. Ia juga duduk sebagai anggota direksi perusahaan cat Kansai, yang bekerja sama dengan Jepang, sambil mengusahakan pabrik tapioka di Lampung.

Bagi Sjamsul sendiri, walaupun pernah belajar di Inggris, memimpin bank devisa seperti BDNI suatu prestasi tersendiri. Bank ini dijuluki "bank republikein", karena didirikan oleh para pengusaha pejuang di Medan pada 1945 -- yang kemudian lekat pula dengan nama Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Sultan, jauh sebelum menjadi Wakil Presiden RI, membeli sebagian besar dari 2.000 sahamnya. Di BDNI, Sri Sultan masih dianggap sebagai 'pahlawan' dalam sejarah berdirinya BDNI, dan tetap duduk sebagai komisaris utama kehormatan.

Copyright PDAT 2004

comments powered by Disqus

 


SETIJADI | S. BAGIO | S. SARTONO | SABAM PANDAPOTAN SIAGIAN | SABAM SIRAIT | SABDONO SUROHADIKUSUMO | SADJIRUN | SADOSO SUMOSARDJUNO | SAHIRUL ALIM | SAIFUL SULUN | SAL MURGIYANTO | SALAMUN ALFIAN TJAKRADIWIRJA | SALEH AFIFF | SAMADIKUN HARTONO | SAYIDIMAN SURYOHADIPROJO | SETIJATI SASTRAPRADJA | SETO MULYADI (KAK SETO) | SIDARTA ILYAS | SIGIT HARJOJUDANTO | SUDJATMIKO | SINDUDARSONO SUDJOJONO | SELO SOEMARDJAN | SINGGIH DIRGAGUNARSA | SJAHRIAL DJALIL | SINTONG PANJAITAN | SJAMSUL NURSALIM | SJARNOEBI SAID | SISWONO JUDO HUSODO | SLAMET RAHARDJO | SITORESMI PRABUNINGRAT | SLAMET SAROJO | SOEDIGDO Pringgoprawiro | SOEDJATMOKO | SOEBRONTO Laras | SOEDJONO HOEMARDANI | SOEGARDA POERBAKAWATJA | SOEGENG Sarjadi | SOEDARPO SASTROSATOMO | SOEMITRO | SOEHARTO | SOENARIO | SOEKARDI | SOERJANTO POESPOWARDOJO | SOERJONO SOEKANTO | SOERJOSOEMARNO | SOEROSO HADISUWARNO PRAWIROHARDJO | SOFJAN ALISJAHBANA | SOFJAN WANANDI | SORIE ENDA NASUTION | SUBUR BUDHISANTOSO | SUBUR RAHARDJA | SRI SULTAN HAMENGKUBUWONO IX | SRIKANDI HAKIM TALIB | SUDHARMONO | SUBAGIO Sastrowardojo | SUDIRO | Said Aqiel Siradj | Saifullah Yusuf | Salim Said | Sangkot Marzuki | Sapardi Djoko Damono | Seno Gumira Ajidarma | Setiawan Djody | Seto Mulyadi | Shanti L. Poesposoetjipto | Siti Hartati Murdaya | Soedradjad Djiwandono | Sri Adiningsih | Sri Sultan Hamengkubuwono X | Sujiwo Tejo | Sukyatno Nugroho | Sumita Tobing | Sundari Soekotjo | Surya Paloh | Suryopratomo | Susilo Bambang Yudhoyono | Sukanto Tanoto


Arsip Apa dan Siapa Tempo ini dipersembahkan oleh Ahmad Abdul Haq