A | B | C | D | E | F | G | H | I | J | K | L | M | N | O | P | R | S | T | U | V | W | Y | Z

Susilo Bambang Yudhoyono




Nama :
Susilo Bambang Yudhoyono

Lahir :
Pacitan, Jawa Timur, 9 September 1949

Agama :
Islam

Pendidikan :
- SD hingga SMA di Pacitan
- Akademi Militer Nasional (AMN) Magelang (1970-1973)
- Master of Arts dari Webster University, AS Airborne and Ranger Course di Fort Benning, Georgia, AS (1976)
- Infantry Officer Advance Course di Fort Benning, Georgia, AS (1982-1983) dengan meraih honor graduate, Jungle Warfare
- Trainning di Panama (1983)
- Anti Tank Weapon Course di Belgia dan Jerman (1984)
- Kursus Komandan Batalyon di Bandung (1985)
- Seskoad di Bandung (1988-1989)
- Command and General Staff College di Fort Leavenworth, Kansas, AS (1990-1991)


Karir :
- Dan Tonpan Yonif Linud 330 Kostrad (1974-1976)
- Dan Tonpan Yonif 305 Kostrad (1976-1977)
- Dan Tn Mo 81 Yonif Linud 330 Kostrad (1977)
- Pasi-2/Ops Mabrigif Linud 17 Kujang 1 Kostrad (1977-1978)
- Dan Kipan Yonif Linud 330 Kostrad (1979-1981)
- Paban Muda Sops SUAD (1981-1982)
- Komandan Sekolah Pelatih Infanteri (1983-1985)
- Dan Yonif 744 Dam IX/Udayana (1986-1988)
- Paban Madyalat Sops Dam IX/Udayana (1988)
- Dosen Seskoad di Bandung (1989-1992)
- Korspri Pangab (1993)
- Dan Brigif Linud 17 Kujang 1 Kostrad (1993-1994)
- Asops Kodam Jaya (1994€“1995)
- Kodam IV/Diponegoro (1995)
- Danrem 072/Pamungkas
- Chief Military Observer United Nation Peace Forces (UNPF) di Bosnia-Herzegovina (sejak awal November 1995)
- Kasdam Jaya (1996€“hanya lima bulan)
- Pangdam II/Sriwijaya sekaligus Ketua Bakorstanada (1996-1998)
- Ketua Fraksi ABRI MPR RI (Sidang Istimewa MPR 1998)
- Kepala Staf Teritorial (Kaster) ABRI (1998€“1999)
- Menteri Pertambangan dan Energi (1999)
- Menko Polsoskam (1999€“2001)
- Menko Bidang Politik dan Keamanan (2001€“sekarang)


Penghargaan :
Adi Makayasa (lulusan terbaik AMN 1973)

Keluarga :
Istri : Kristiani Herawati Anak : Dua orang

Alamat Rumah :
Jalan Widya Chandra V No. 24, Kuningan, Jakarta Selatan

 

Susilo Bambang Yudhoyono
-

SUSILO Bambang Yudhoyono adalah salah satu bintang yang dimiliki TNI Angkatan Darat. Bintang SBY -- demikian ia akrab dipanggil -- sudah bersinar sejak lulus dari Akademi Militer Nasional, Magelang, pada 1973. Ia tercatat sebagai lulusan terbaik AMN di angkatannya, dan karena itulah ia pun berhak menyandang bintang Adi Makayasa.

Sejak masih bocah ingusan SBY memang bercita-cita ingin menjadi tentara. Darah tentara menurun dari ayahnya, seorang pensiunan letnan. Tekadnya sebagai tentara semakin mengental tatkala kelas V SD ia berkaryawisata ke kampus AMN di Lembah Tidar, Magelang, Jawa Tengah. €œSaya tertarik dengan kegagahan sosok-sosok taruna AMN yang berjalan dan berbaris dengan tegap waktu itu,€ kenangnya.

Di samping itu, SBY juga sangat mengidolakan mendiang Jenderal (Purn.) Sarwo Edhie Wibowo -- yang tak lain mertuanya sendiri. Dalam pandangannya, Sarwo Edhie adalah seorang tentara sejati. Jiwa dan logika kemiliterannya sangat kuat. Selain piawai dalam strategi, taktik, dan kepemimpinan militer, mertuanya itu amat sederhana dalam hidup. Plus, teguh dalam memegang prinsip-prinsip yang diyakininya.

Boleh dibilang, kedua faktor itulah yang kian membulatkan tekad SBY menjadi tentara. Karier militernya dimulai sebagai Komandan Peleton (Danton) Yonif Linud 330 Kostrad, dari 1974 hingga 1976. Setelah itu, SBY benar-benar menjadi orang lapangan. Misalnya, ia sempat dua kali diterjunkan ke €œmedan pertempuran€ di Timor Timur -- yakni, antara 1979-1980 dan 1986-1988.

Pada 1989, selepas mengikuti pendidikan di Seskoad di Bandung, SBY menjadi dosen di almamaternya selama dua tahunan. Kemudian, ia melanjutkan pendidikan Command and General Staff di Fort Leavenworth, Kansas, Amerika. Sepulangnya dari sana, ia bertugas sebagai Koordinator Staf Pribadi Panglima ABRI (Korspri Pangab). Setelah itu, antara 1993 dan 1994, ia diangkat menjadi Komandan Brigif Linud 17 Kujang 1 Kostrad.

Ketika menjabat Danrem 072/Pamungkas, Yogyakarta, pada 1995, SBY sempat bertugas ke Bosnia-Herzegovina. Ia bergabung dengan pasukan perdamaian PBB (United Nation Peace Forces), sejak awal November 1995 hingga awal 1996. Kembali ke Tanah Air, berturut-turut ia menjadi Kasdam Jaya, Pangdam II Sriwijaya, Ketua Fraksi ABRI MPR RI (Sidang Istimewa MPR 1998), dan Kepala Staf Teritorial (Kaster) ABRI.

Selain kenyang pengalaman kemiliteran, SBY juga dianggap sosok tentara intelektual. Maka tak heran banyak yang meramalkan ia bakal memimpin TNI. Prediksi itu hampir saja tepat. Apalagi, di masa Presiden Habibie waktu itu, orang-orang dekat presiden dan kelompok hijau di birokrasi mendukung figur yang akrab dengan konsep reformasi internal ABRI (kini TNI) tersebut.

Rupanya nasib berbicara lain. Alumnus program master dari Universitas Webster, Amerika, ini, di era Pemerintahan Abdurrahman Wahid, malah dipercaya sebagai Menteri Pertambangan dan Energi. Tugas mengurus minyak jelas bukan perkara enteng. Toh, ia tak menampik kepercayaan yang diberikan Gus Dur. Bahkan ia pun tak segan-segan belajar ihwal energi kepada siapa saja yang dianggapnya lebih paham.

Jabatan SBY sebagai Mentamben ternyata tak bertahan lama. Tentara yang pensiun dengan pangkat letnan jenderal (letjen) ini lantas diberi kepercayaan Presiden Wahid, waktu itu, sebagai Menko Polsoskam. Bertolak dari jabatan barunya ini, SBY kemudian membentuk komisi nasional penyelesaian masalah Aceh, Irian, hingga urusan pengungsi dan milisi yang tinggal di perbatasan Nusa Tenggara Timur dan Timor Timur.

Tak lama berselang, SBY kembali menerima kepercayaan dari Presiden Wahid. Ia diminta membentuk Crisis Centre. Dalam lembaga nonstruktural ini, SBY menjadi ketua harian dan menempatkan pusat operasi dan kegiatannya di kantor Menko Polsoskam. Beberapa waktu kemudian, Gus Dur mempercayainya lagi sebagai Ketua Tim Tujuh, yang beranggotakan sejumlah menteri dalam kabinet pimpinan Abdurrahman Wahid. Tim ini bertugas -- salah satunya -- meredakan perseteruan antara Presiden dan DPR yang tengah memanas waktu itu.

Kendati berulang kali menerima kepercayaan, bukan berarti posisi SBY sebagai Menko Polsoskam aman-aman saja. Saat perseteruan Presiden dan DPR kian memuncak, dan berujung dengan dikeluarkannya dekrit, ia dicopot dari jabatannya oleh Presiden Wahid. Gus Dur kemudian mengangkat Agum Gumelar sebagai gantinya. Waktu itu banyak yang menganggap karier SBY akan tamat.

Sosok SBY kembali mencuat dalam bursa calon wakil presiden untuk mendampingi Presiden Megawati. Polling yang digelar Metro TV menjagokan dia untuk posisi itu. Akan tetapi, lagi-lagi, ternyata nasib berbicara lain. Ia kalah dalam pemungutan suara, dan Hamzah Hazlah yang terpilih sebagai Wapres RI ke-8. Sedangkan SBY sendiri lalu dipercaya kembali menduduki pos lamanya sebagai Menko Polsoskam -- sebuah jabatan yang memang tak jauh dengan garis tangannya sebagai tentara.

Copyright PDAT 2004

comments powered by Disqus

 


SETIJADI | S. BAGIO | S. SARTONO | SABAM PANDAPOTAN SIAGIAN | SABAM SIRAIT | SABDONO SUROHADIKUSUMO | SADJIRUN | SADOSO SUMOSARDJUNO | SAHIRUL ALIM | SAIFUL SULUN | SAL MURGIYANTO | SALAMUN ALFIAN TJAKRADIWIRJA | SALEH AFIFF | SAMADIKUN HARTONO | SAYIDIMAN SURYOHADIPROJO | SETIJATI SASTRAPRADJA | SETO MULYADI (KAK SETO) | SIDARTA ILYAS | SIGIT HARJOJUDANTO | SUDJATMIKO | SINDUDARSONO SUDJOJONO | SELO SOEMARDJAN | SINGGIH DIRGAGUNARSA | SJAHRIAL DJALIL | SINTONG PANJAITAN | SJAMSUL NURSALIM | SJARNOEBI SAID | SISWONO JUDO HUSODO | SLAMET RAHARDJO | SITORESMI PRABUNINGRAT | SLAMET SAROJO | SOEDIGDO Pringgoprawiro | SOEDJATMOKO | SOEBRONTO Laras | SOEDJONO HOEMARDANI | SOEGARDA POERBAKAWATJA | SOEGENG Sarjadi | SOEDARPO SASTROSATOMO | SOEMITRO | SOEHARTO | SOENARIO | SOEKARDI | SOERJANTO POESPOWARDOJO | SOERJONO SOEKANTO | SOERJOSOEMARNO | SOEROSO HADISUWARNO PRAWIROHARDJO | SOFJAN ALISJAHBANA | SOFJAN WANANDI | SORIE ENDA NASUTION | SUBUR BUDHISANTOSO | SUBUR RAHARDJA | SRI SULTAN HAMENGKUBUWONO IX | SRIKANDI HAKIM TALIB | SUDHARMONO | SUBAGIO Sastrowardojo | SUDIRO | Said Aqiel Siradj | Saifullah Yusuf | Salim Said | Sangkot Marzuki | Sapardi Djoko Damono | Seno Gumira Ajidarma | Setiawan Djody | Seto Mulyadi | Shanti L. Poesposoetjipto | Siti Hartati Murdaya | Soedradjad Djiwandono | Sri Adiningsih | Sri Sultan Hamengkubuwono X | Sujiwo Tejo | Sukyatno Nugroho | Sumita Tobing | Sundari Soekotjo | Surya Paloh | Suryopratomo | Susilo Bambang Yudhoyono | Sukanto Tanoto


Arsip Apa dan Siapa Tempo ini dipersembahkan oleh Ahmad Abdul Haq