Nama : MARDINSYAH
Lahir : Pariaman, Sumatera Barat, 3 Juli 1940
Agama : Islam
Pendidikan : - SD Taman Siswa, Medan (1953)
- SMP, Padang (1957)
- SMA, Padang (1960)
- Fakultas Biologi UGM (1967)
Karir : - Dosen FIPIA di Universitas Andalas, Padang (1968-1981)
- Wakil Ketua Parmusi Sumatera Barat (1969-sekarang)
- Sekretaris Wilayah Sum-Bar (1970)
- Anggota DPRD Sum-Bar (1971)
- Wakil Ketua DPRD Sum-Bar (1971-1982)
- Anggota DPR Pusat (1982-sekarang)
- Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (1984- sekarang)
Alamat Rumah : Wisma DPR S-250, Jakarta Pusat Telp: 586155
Alamat Kantor : Gedung DPR/MPR, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat Telp: 336338
|
|
MARDINSYAH
Karier politiknya telah menempatkan Mardin, demikian nama panggilannya, dalam jabatan Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP), 1984-1989. Pengangkatan tokoh Parmusi sebagai Sekjen PPP, pada 1984 itu, mengejutkan banyak pihak -- lantaran ia, antara lain, bukanlah tokoh yang menonjol di permukaan.
Mardin sendiri mengatakan, "Saya tidak tahu, atas dasar apa Pak Naro mengangkat saya. Namun, karena dipilih, ya, saya mau."
Baginya, aktif berorganisasi atau berpolitik harus sekaligus siap bertoleransi. Sikapnya yang toleran terhadap pihak-pihak yang tidak segolongan dengannya sudah sejak dahulu kelihatan. Misalnya, ketika Mardin duduk sebagai Ketua Koordinator Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Sumatera Barat, 1973-1982.
"Orangnya sangat supel," tutur Yuzir Yasin, Wakil Sekretaris DPW PPP Sumatera Barat. "Saya dari NU," tambah Yuzir, "Tetapi oleh Mardinsyah saya tidak pernah dibedakan. Ia mengembangkan kepemimpinan dalam kebersamaan, tanpa membedakan mayoritas atau minoritas."
Kegetolannya berorganisasi ia jalani ketika mulai merantau ke Yogya. Di Kota Gudeg itu, ia, sebagai mahasiswa Fakultas Biologi UGM, ikut bergabung dalam HMI Komisariat UGM -- bahkan sempat menjadi ketuanya. Di kota yang sama, Mardin juga sibuk dalam Baringin Mudo -- organisasi pemuda perantau Minangkabau.
Lulus dari UGM, 1967, Mardin segera pulang kampung. Ia menjadi dosen pada Fakultas Ilmu Pasti Alam Universitas Andalas, Padang, sampai 1981. Sementara itu, di samping aktif dalam Gabungan Serikat Buruh Indonesia (Gasbindo), ia juga masuk Parmusi, hingga menjadi wakil ketua untuk wilayah Sumatera Barat, 1969. Dua tahun kemudian, 1971, ia menjadi anggota DPRD. Sebelum akhirnya ke Jakarta sebagai anggota DPR RI, Mardin Wakil Ketua DPRD Sumatera Barat.
Ia anak pertama (dengan tujuh orang saudara) Haji Abdinsjah, seorang pedagang pakaian. Menikah dengan Mardety pada 1969, Mardin telah menjadi ayah empat anak. Belakangan, ia tidak bisa lagi menjalankan kegemarannya jogging, tenis meja, atau bulu tangkis. "Tidak punya waktu lagi," katanya. "Kini paling saya melakukan senam selama beberapa menit."
|