Nama : Mubyarto
Lahir : Yogyakarta, 3 September 1938
Agama : Islam
Pendidikan : - SD di Demak, Jawa Tengah (1950)
- SMP Negeri III, Yogyakarta (1953)
- SMA 1 BOPKRI, Yogyakarta (1956)
- Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada (Bsc, 1959)
- Vanderbilt University, AS (M.A, 1962)
- Iowa State University, AS (Ph.D, 1965)
- Lembaga Penelitian Pangan Stanford University, California, AS (1979)
Karir : - Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM; 1959-sekarang)
- Guru Besar Fakultas Ekonomi UGM
- Direktur Pendidikan Pascasarjana, Fakultas Ekonomi UGM (1976-sekarang)
- Direktur Ekonomi Riset Institut, Fakultas Ekonomi UGM (1965-1975)
- Peneliti pada Departement of Economics Research School of Pasific Studies, Australian National University, Canberra, Australia (1971-1972)
- Konsultan Menteri Perdagangan (1968-1973)
- Ketua Asosiasi Ekonomi Pertanian Indonesia (Perhepi; 1969-1973)
- Kepala Pusat Penelitian Pembangunan Pedesaan dan Kawasan, UGM (1983-1994)
- Direktur Ekonomi Pertanian Universitas Gadjah Mada
- Asisten Menteri (Asmen) II Menteri Negara (Meneg) Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas
- Staf Ahli Menko Ekuin Bidang Pemerataan Pembangunan, dan Penanggulangan Kemiskinan (17 April 1998- €)
- Guru Besar dalam Ilmu Ekonomi Pertanian UGM. Pidato pengukuhannya berjudul : "Gagasan dan Metode Berpikir Tokoh-Tokoh Besar Ekonomi dan Penerapannya bagi Kemajuan Kemanusiaan" (19 Mei 1979)
- Pencetus Ide Ekonomi Pancasila
Kegiatan Lain : - Anggota Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI), (1991-sekarang)
- Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI (1987-sekarang)
- Anggota Badan Pekerja MPR RI (1992-1997)
- Anggota Dewan Riset Nasional, Kelompok I (1994-1999)
- Editor Bulletin of Indonesia Economics Studies, Canberra, Australia
- Ketua Yayasan Agro Ekonomika (1980-sekarang)
Karya : Publikasi :
- "Pengantar Ekonomi Pertanian" (1972)
- "Ekonomi Pancasila" (1987)
- "Politik Pertanian & Pembangunan Pedesaan" (1986)
- "Sistem dan Moral Ekonomi Indonesia" (1987)
- "Ekonomi dan Keadilan Sosial" (1995)
Penelitian :
- Studi Sosial Ekonomi (Sosek), Sosial Budaya (Sosbud), Sosial Politik (Sospol) Barelang
- Program Inpres Desa Tertinggal (IDT) di Indonesia
Penghargaan : - Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), (1971)
- Bintang Jasa Utama dari Presiden (1994)
Keluarga : Istri : Hartati
Anak : 1. Andianto Hidayat
2. Tantyarini Hidayati
3. Satriyantono Hidayat
4. Dadit Gunarwanto Hidayat
Alamat Rumah : 1. Kompleks Sawitsari C-10, Yogyakarta
Telepon : (0274) 560165
2. Jalan Jatibarang I/5-6, Rawamangun, Jakarta Timur
Telepon (021) 4714083
Alamat Kantor : - Fakultas Ekonomi UGM, Bulaksumur, Yogyakarta
- Bappenas, Taman Suropati, Jalan Taman Suropati No. 2, Jakarta Pusat
Telepon (021) 3148545
|
|
Mubyarto
Guru besar Universitas Gadjah Mada ini diakui sebagai ekonom yang menaruh perhatian pada masalah ekonomi pedesaan. Gelar doktor bidang ekonomi pertanian ia peroleh dari Iowa State University, AS. Selain itu, Muby€”demikian ia biasa disapa€”juga dikenal sebagai pencetus ide Ekonomi Pancasila dan konsep Sosialisme Pancasila.
Pemakaian Sosialisme Pancasila itu, menurut Muby, mengacu pada Ketetapan MPRS No.XXIII/MPRS/1966: Bahwa langkah pertama ke arah perbaikan ekonomi rakyat ialah penilaian kembali daripada semua landasan-kebijaksanaan ekonomi, keuangan, dan pembangunan, dengan maksud memperoleh keseimbangan yang tepat antara upaya yang diusahakan dan tujuan yang hendak dicapai, yakni masyarakat sosialis Indonesia berdasarkan Pancasila.
Ia menggulirkan konsep itu, menurut Muby, karena sejak reformasi dimulai akhir 1997 makin banyak orang yang enggan menyebut Pancasila. Sebelumnya, istilah sosialisme secara diam-diam dihindari, dan €dirasakan€ tidak wajar lagi sejak rontoknya Tembok Berlin 1989 dan bubarnya Uni Soviet 1991, yang menunjukkan kemenangan paham kapitalis atas sosialisme. Sementara itu, katanya, Indonesia sejak 1980-an secara tegas memilih sistem ekonomi kapitalis liberal.
€œMeskipun ekonomi Indonesia tegas-tegas dinyatakan bersistem sosialis, tidak ada ketentuan yang membuka peluang pada aturan-aturan yang bersifat mengekang dan berlebihan dari negara. Itulah Sosialisme Pancasila atau ada yang menyebutnya Sosialisme Religius. Maka tidak sulit memahami mengapa sosialisme Indonesia yang berdasarkan Pancasila itu sangat mudah dibawa / diubah ke arah sistem kapitalis yang liberal dengan membiarkan perkembangan usaha swasta yang serakah dalam bentuk konglomerasi,€ ujarnya.
Menurut pengamatannya, selama 35 tahun (1966-2001), periode ini dimulai dengan tekad melaksanakan sosialisme Pancasila tetapi diakhiri dengan 'hukuman Tuhan' karena kebablasan 'bereksperimen' dengan sistem kapitalisme tak bermoral. €œKedua, Pancasila dan asas kekeluargaan yang telah kita terima sebagai pegangan dasar dan moral ekonomi Indonesia telah kita jauhi dan 'diselewengkan' oleh pemerintah Orde Baru,€ tambah Muby.
Nama Mubyarto selain bermakna pengejawantahan rasa lega karena lahir setelah lama orangtuanya menginginkan anak laki-laki, juga berarti perubahan raut muka sebagai ekspresi kegembiraan. Ia melewatkan masa kecil di Yogyakarta dengan penuh penderitaan, karena orangtuanya miskin. Ayahnya bekerja sebagai mantri pengairan. Pernah, untuk membayar uang sekolah, ibunya sampai menggadaikan kain batiknya.
Walau begitu, bagi orangtuanya, pendidikan sangat penting untuk bekal hidup keturunannya. Maka itu, setelah lulus SMA pada 1956 Muby, yang oleh orangtuanya dididik belajar keras dan disiplin, masuk ke Fakultas Ekonomi UGM. Begitu meraih gelar sarjana ekonomi, 1959, ia memperoleh beasiswa dari Ford Foundation untuk mengambil gelar master of economic development di Vanderbilt University, Amerika Serikat, selesai 1962.
€œTiga tahun kemudian saya berhasil mendapat gelar doktor dalam bidang ekonomi pertanian dari Iowa State University, AS,€ ujar pengagum Gunnar Myrdal dari Swedia ini. Disertasinya berjudul: "The Elasticity of the Marketable Surplus of Rice in Indonesia : A study in Java-Madura. Ketertarikan pada ekonomi pertanian tak lepas dari masa kecilnya yang sudah akrab dengan lingkungan pedesaan. Gelar profesor diperolehnya pada usia 40 tahun. Ia pemegang predikat orang termuda di UGM yang berhasil menyelesaikan pendidikan pada masing-masing jenjang pendidikan tinggi tersebut.
Muby menikah dengan Hartati pada 1965, setelah melalui masa perkenalan selama tujuh tahun. Pasangan ini dikaruniai empat anak, dan dua cucu. Anak-anaknya tak ada yang mengikuti jejaknya menjadi ekonom. Di samping membaca dan menulis, ia hobi olahraga bulutangkis, untuk memelihara keseimbangan dan menjaga kesehatan. Setelah salat subuh, ia biasa jalan-jalan sebelum berangkat bekerja. Kalau ada waktu, ia rekreasi ke desa-desa.
Saat ini, ia sedang menyelesaikan buku A Development Manifesto for Indonesia bersama Prof Daniel W.Bromley dari University of Wisconsin di Madison, AS.
|