A | B | C | D | E | F | G | H | I | J | K | L | M | N | O | P | R | S | T | U | V | W | Y | Z

MOERTOPO




Nama :
MOERTOPO

Lahir :
Ngadiluwih, Kediri, Jawa Timur, 13 Juni 1913

Agama :
Islam

Pendidikan :
- HIS (1925)
- MULO, Hollandsch Inlandsche Kweek School
- STOVIT, Surabaya
- Pendidikan Militer Peta, Bogor (1944)
- Pendidikan Orthodontie di Surabaya dan UGM, Yogyakarta
- Pendidikan Oral Surgeon di FK UI, Jakarta, AS, dan Jepang.


Karir :
- Asisten Orthodontie dan Conserveren de Tandheeldunde (1937-1941)
- Wakil Direktur STOVIT (1941-1942)
- Asisten Profesor dari Shikadaigaku Ikabu (Sekolah Tinggi Kedokteran Gigi) (1942)
- Chudancho Peta, Sidoarjo (1944)
- Komandan BKR, Surabaya (1945)
- Komandan Resimen Kratibo, Subang (1947)
- Kepala Staf Tugas Khusus MBKD dan Penjabat Komandan Kesehatan AD (1949)
- Wakil Panglima MBKD (1949)
- Kepala Bagian Kedokteran Gigi MBAD (1950)
- Kepala Bagian Bedah Rahang RSPAD, Jakarta (1950) Pj. Rektor Unpad
- Wakil Ketua Front Nasional
- Anggota Staf Ahli Menteri P & K (1953)
- Anggota MPRS (1960-1968)
- Guru Besar Universitas Indonesia, Universitas Padjadjaran, Universitas Prof. Dr. Moestopo, dan Universitas Pasundan (sejak 1961) Rektor dan dosen Universitas Prof. Dr. Moestopo
- Dosen pada beberapa Universitas dan Akademi di Jakarta dan Bandung.


Kegiatan Lain :
- Pemrakarsa pendirian PDGI (Persatuan Dokter Gigi Indonesia)
- Pendiri Union of Oral Surgeon of South-East Pasific Area (1974)


Karya :
- antara lain: Frame Prosthesis, 1969
- Oral Surgery, 1981


Alamat Rumah :
Jalan Juanda, Bandung

Alamat Kantor :
Universitas Prof. Dr. Moestopo Jalan Hang Lekir I/8 Blok H, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Telp:770269

 

MOERTOPO


Banyak orang bertanya-tanya, mengapa perguruan tinggi yang didirikannya di Jakarta itu, diakhiri kata 'beragama'. Prof. Dr. Moestopo lantas menjawab: "sebagai pelaksanaan Pancasila". Ia melihat, ada universitas yang jelas-jelas mencantumkan nama agama misalnya, Universitas Katolik, Universitas Kristen, Universitas Islam. "Tapi, perguruan tinggi swasta untuk semua agama belum ada," kata pendiri Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) ini.

Purnawirawan mayor jenderal kelahiran Desa Ngadiluwih, Kediri, Jawa Timur, ini belakangan lebih banyak tinggal di Bandung. Dua bulan sekali ia ke Jakarta, tinggal sekitar sepuluh hari.

Di depan namanya terdapat sederet gelar. Lengkapnya: Profesor, Doktor, Os (Oral surgeon), Orth (Orthodontist), Opdent (Operatives dentes), Pedo/De (pedodentic/Dentalhealth education), Prosth (Prosthodontia), Biol (Biologist) dan Panc. Jangan kaget, gelar yang terakhir itu -- Panc -- berarti: Pancasilais. Ia mengaku sebagai "Bapak Pengamal Pancasila".

Sederet gelar itu belum cukup. Di belakang namanya masih ada embel-embel: Bapak Perminyakan, Bapak Publisistik, Bapak Reklasering. Itu sebabnya, ayah sembilan anak yang masih tegap dalam usianya yang lebih dari 80 tahun itu dinilai nyentrik oleh para mahasiswanya.

Moestopo kecil anak keenam dari delapan bersaudara putra Raden Koesoemowinoto ini tidak menjalani pendidikan dengan tenang. Kelas V HIS, ayahnya meninggal. Lalu ia tinggal dengan uanya. Sepulang sekolah ia menggembalakan kambing.

Sampai di STOVIT (Sekolah Tinggi Kedokteran Gigi, di zaman Belanda) tingkat II, ia dibiayai saudara-saudaranya. Tetapi kemudian ia ingin mandiri, dan tidak malu berjualan beras untuk keperluan sehari-hari sambil tetap kuliah. Tetapi sial, kuliah itu toh terputus, karena pecah Revolusi Kemerdekaan. Dan Moestopo yang di zaman Jepang menjadi anggota Peta, terlibat dalam perjuangan itu. Pasukannya di zaman Revolusi dijuluki "Pasukan setan", karena anak buahnya terdiri dari pencopet, pelacur, dan residivis.

Pernah menduduki jabatan Menteri Pertahanan ad interim, Nasional, Kepala Departemen Kesehatan TNI-AD, Moestopo sampai sekarang tetap mengajar di Unpad, Bandung, dan di perguruan tinggi yang didirikannya, Universitas Prof. Dr. Moestopo. Ia juga pernah mengajar sebagai guru besar tamu di Osaka Dental University, Jepang.

"Sampai akhir hayat, saya akan mengabdi di bidang pendidikan, pengamalan Pancasila, dan mengusahakan perdamaian dunia," katanya melambung. Itu sebabnya rumahnya di Dago, Bandung, dijadikan "Markas Besar Perdamaian Dunia" (World Peace Movement Headquarter).

Copyright PDAT 2004

comments powered by Disqus

 


M. JUSUF KALLA | MAHAR MARDJONO | MAKMUN MUROD | MAMAN SURYAMAN | MANAI SOPHIAAN | MANGOMBAR FERDINAND SIREGAR | MANSYUR SUBHAWANNUR | MARADEN Saur Halomoan Panggabean | MARDINSYAH | MARGA T. | MARIA ULFAH SOEBADIO SASTROSATOMO | MARIANI SUDIRMAN | MARIO VIEGAS CARRASCALAO | MARSIDI JUDONO | MARTHA TILAAR | MARTINUS ANTON WESSEL BROUWER | MARTONO | MARWOTO HADI SOESASTRO | MASAGUS Nur Muhammad Hasjim Ning | MASJCHUN SOFWAN | MASJKUR | MASRI SINGARIMBUN | MASTINI HARDJOPRAKOSO | MAX ARIE WOTULO | MAYLING OEY GARDINER | MAYOR JENDERAL SOERIPTO | MEIRINA DIAH SETYOWATI | MELY G. TAN | MICHAEL SASTRAPRATEDJA | MIDIAN SIRAIT | MIRA W. (MIRA WIDJAYA) | MOCH. SANOESI | MOCHAMAD HINDARTO | MOCHAMMAD ARSYAD ANWAR | MOCHAMMAD ROMLI | MOCHTAR BUCHORI | MOCHTAR KUSUMAATMADJA | MOCHTAR LUBIS | MOCHTAR NAIM | MOCHTAR RIADY | MOCHTAR YASSIN | MOERDIONO | MOERSIA ZAAFRIL ILYAS | MOERTOPO | MOESLIM TAHER | MOHAMAD DJALAL KAMAL | MOHAMAD KHARIS SUHUD | MOHAMAD SALEH BASARAH SURADININGRAT | MOHAMAD SANUSI HARDJADINATA | MOHAMAD Sarengat | MOHAMMAD AMIEN RAIS | MOHAMMAD Dawam Rahardjo | MOHAMMAD JUSUF | MOHAMMAD NATSIR | MOHAMMAD SADLI | MOHAMMAD SETIA AJI SASTROAMIDJOJO | MOTET | MUBYARTO | MUDAHAM TAUFICK ZEN | MUHAMAD ZAMRONI | MUHAMMAD ALI | MUHAMMAD ALWI DAHLAN | MUHAMMAD GURUH IRIANTO SUKARNOPUTRA | MUHAMMAD ISMAIL | MUHAMMAD SANUSI | MU'MIN ALI GUNAWAN | MUNAWIR Sjadzali | MUSA | MUTIARA SITI FATIMAH DJOKOSOETONO | MYRA SIDHARTA | M.T. Arifin | Mas Achmad Daniri | Matori Abdul Djalil | Medy Loekito | Megawati Soekarnoputri | Miing Bagito | Mira Lesmana | Mohamad Sobary | Mubyarto | Muchtar Pakpahan | Muhammad Lutfi | Munir | Murti Bunanta | Makarim Wibisono | Mustofa Bisri


Arsip Apa dan Siapa Tempo ini dipersembahkan oleh Ahmad Abdul Haq