Nama : MUTIARA SITI FATIMAH DJOKOSOETONO
Lahir : Malang, Jawa Timur, 17 Oktober 1923
Agama : Islam
Pendidikan : - SD, SMP, SMA, Malang
- Fakultas Hukum UI, Jakarta (1953)
- Rechtshogeschol, Utrecht, Negeri Belanda
Karir : - Dosen Fakultas Hukum UI (1953-1965)
- Dosen Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (1965-1980)
- Direktur Utama PT Blue Bird (1965-sekarang)
Kegiatan Lain : - Ketua IV Kadin Jaya (1978-1981)
- Ketua Departemen Investasi Kadin Jaya (1981-1985)
Alamat Rumah : Jalan Cipaku III/9, Jakarta Selatan
Alamat Kantor : Jalan HOS Cokroaminoto 7, Jakarta Pusat
|
|
MUTIARA SITI FATIMAH DJOKOSOETONO
"Saya senang cerita khayal. Di antaranya, ada cerita tentang seorang gadis yang kekurangan. Ketika gadis itu berdoa, Tuhan mengirim padanya seekor burung biru, blue bird. Ketika saya membuka usaha pertaksian, saya menggunakan nama Blue Bird untuk taksi saya. Karena saat itu kondisi saya seperti gadis dalam dongeng tersebut." Ini pengakuan Ny. Djokosoetono.
Usaha itu dimulai dengan dua buah mobil peninggalan suaminya almarhum. Satu mobil dari Universitas Indonesia, satu lagi dari Akademi Hukum Militer. Dua mobil bekas itu dijadikan taksi gelap, dan membawa hasil. Ia lalu bekerja sama dengan Udatimex, dan lahirlah perusahaan taksi dengan warna biru muda itu, 1 Mei 1972.Armada Blue Bird (BB) sering terlihat di hotel-hotel internasional dan bandar udara. Ini memang strategi operasional BB, agar bahan bakar bisa dihemat. Dilengkapi pula dengan radio komunikasi, untuk mendukung maksud tersebut. Beberapa hotel internasional juga meminta agar taksi BB mangkal di pekarangan mereka. Belakangan, mobil merk Daihatsu Charmant menggantikan merk Holden yang sudah tua itu.
Ibu tiga anak, yang semuanya menjadi dokter, ini pernah menjadi penasihat Iwapi (Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia), begitu juga dalam kepengurusan Kadin Jaya. Mengaku tegas dalam setiap kegiatannya di berbagai keorganisasian, "Kalau saya tidak suka, saya mengundurkan diri," katanya.
Sebagai wanita pengusaha, tampaknya ia tidak setuju mempekerjakan wanita sebagai pengemudi taksinya. Alasannya? "Pada prinsipnya, saya mencari makan tidak dengan merendahkan kaum saya, sebisa mungkin. Karena berbahaya sekali, sopir wanita dari segi fisik. Penumpang mereka terutama adalah kaum pria."
Pengalaman yang membanggakan hatinya ialah, ia salah seorang konseptor tentang polisi wanita di Indonesia. Sejak tahun 1953 ia memang sudah berkecimpung dalam dunia kepolisian, sebagai pendidik. Jabatan terakhirnya di PTIK (Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian) adalah lektor kepala.
|